Cara terbaik ala penulis begini: berjalan dengan badan tegak dengan sedikit saja condong ke depan, ini untuk mengimbangi gaya tarik beban carrier.
Lantas, bagian kaki depan yang pertama menyentuh permukaan jalan adalah keseluruhan telapak kaki (bukan ujung kaki dan bukan tumit). Kemudian angkat tumit terlebih dahulu. Menyusul angkat ujung telapak kaki. Demikian seterusnya.
Sampai suatu hari penulis menonton pendapat pakar jalan kaki asal Jepang di MetroTV, tapi lupa tahun dan tanggalnya, yang menyebutkan cara berjalan yang benar demikian. Dan memang terbukti nyaman dipraktikan.
Berbeda lagi teknik berjalan saat di turunan.
Saat menurun
Saat bertemu jalan menurun: atau saat turun gunung pakai teknik berjalan badan tegak dengan lutut kaki depan sedikit menekuk (jangan lurus) dan tumit yang pertama menyentuh permukaan jalan.
Posisi lutut kaki depan sediki menekuk demikian seperti mekanisme per agar menghasilkan gaya yang fleksibel (tidak kaku).
Jangan coba-coba berjalan menurun dengan kaki depan diluruskan. (Lurus di sini berarti posisi paha, lutut atau dengkul dan tumit berada dalam satu garis lurus. Kaku.) Ini sangat rawan mengakibatkan cedera lutut.
Mendahulukan tumit kaki depan (bukan ujung telapak kaki) pertama menyentuh permukaan tanah bertujuan menghindari cedera engkel kaki.Â
Hindari juga membuat gerakan memutar engkel kaki saat telapak kaki menyentuh tanah karena rawan mengakibatkan cedera engkel kaki.