Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Panduan Mendaki Gunung Marapi Jalur Selatan

26 April 2021   07:23 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:08 1879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom in danau Singkarak (Dokumentasi pribadi)

Panduan mendaki gunung Marapi jalur selatan atau Tungku Tigo ini sangat penting khususnya bila Anda baru akan pertama kali melewati jalur ini.

Pendakian gunung Marapi jalur selatan atau jalur Tungku Tigo di Jorong Padang Panjang, Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, adalah jalur paling sepi bila dibandingkan jalur Kotobaru atau Batupalano.

Sepinya jalur ini sangat mungkin akibat banyaknya pacet sepanjang perjalanan mulai dari posko/gerbang hingga ke batas vegetasi hutan hujan. Selain itu, jalur ini sedikit lebih jauh dibandingkan jalur Kotobaru atau Batupalano.

Danau Singkarak di kejauhan dilihat dari jalur pendakian (Dokumentasi pribadi)
Danau Singkarak di kejauhan dilihat dari jalur pendakian (Dokumentasi pribadi)
Zoom in danau Singkarak (Dokumentasi pribadi)
Zoom in danau Singkarak (Dokumentasi pribadi)
Namun demikian, pemandangan jalur ini sangat indah, khususnya setelah melewati batas vegetasi hutan hujan menuju area camping ground tugu Getrakoda atau taman edelweiss, berupa di arah selatan ada lanskap Padang Panjang, Tanah Datar, dan Danau Singkarak.

Sedangkan di utara terbentang lanskap taman edelweiss dan panorama puncak yang spektakuler.

Disamping itu, keunggulan jalur ini para pendaki bisa berkemah di tengah-tengah taman edelweiss yang indah permai. Sumber air juga dekat tempat berkemah.

Nah, bila Anda bermaksud pertama kali mendaki melewati jalur ini, maka wajib memperhatikan hal-hal berikut ini.

Danau Singkarak dan awan (Dokumentasi pribadi)
Danau Singkarak dan awan (Dokumentasi pribadi)
  • Posko tidak dijaga

Posko jalur Tungku Tigo berdekatan dengan gerbang pendakianya dan posko ini tidak dijaga kecuali saat momen ramai pendakian seperti tahun baru. Karena itu penulis mendaki lewat jalur ini selalu tidak mendaftar.

Bila bawa kendaraan bermotor minta tolong saja nitip parkir di dekat masjid atau rumah terakhir sebelum posko Tungku Tigo. 

Letak gerbang/posko Tungku Tigo bisa ditelusuri melalui Google Maps. Ketik saja "posko tungku tigo" di menu pencarian.

  • Pengaturan waktu pendakian

Tidak disarankan mendaki malam hari. Karena sebagian besar jalur melewati hutan hujan yang lebat dan rawan pohon tumbang atau kejatuhan dahan pohon yang biasa terjadi malam hari.

Sebaiknya mendakilah siang hari. Selain lebih sehat dan aman, mendaki siang hari juga lebih leluasa melihat panorama sepanjang jalur perjalanan.

Mulai pendakian dari posko/gerbang Tungku Tigo sebaiknya tidak lewat pukul 9.00. Dengan perkiraan butuh waktu 7-8 jam mulai dari gerbang Tungku Tigo sampai tempat berkemah di sekitar tugu Getrakoda atau taman edelweiss.

Bila mulai jalan pukul 9.00 maka akan sampai di area tempat berkemah di sekitar tugu Getrakoda atau taman edelweiss sekitar pukul 16-17.00. Sengaja sisakan waktu hari masih terang sekitar 1-1,5 jam untuk digunakan buat mendirikan tenda dan mengambil stok air.

Perjalanan cukup panjang setara pendakian Gunung Kerinci jalur Kersik Tuo. Karena itu, aturlah manajemen waktu, hemat tenaga, dan logistik.

Melepas pandang ke danau Singkarak (Dokumentasi pribadi)
Melepas pandang ke danau Singkarak (Dokumentasi pribadi)
  • Wajib pakai gaiter dan lotion anti pacet

Berhubung sepanjang jalan sangat banyak pacet, khususnya saat sedang/selepas hujan, maka sangat dianjurkan pakai gaiter dan lotion anti pacet (balsem atau lotion anti nyamuk).

Pacet sangat banyak mulai dari gerbang posko Tungku Tigo hingga mendekati batas vegetasi hutan hujan. Sekitar 3-4 jam perjalanan.

Dengan gaiter dan lotion anti pacet diharapkan sedikit pacet yang berhasil menggigit area kaki.

Sepengalaman penulis, walaupun pakai gaiter dan lotion anti pacet, tetap saja ada satu dua pacet yang berhasil menyusup ke dalam celana. Apatah lagi sama sekali tidak pakai gaiter dan lotion anti pacet.

Tenda dan puncak Marapi (Dokumentasi pribadi)
Tenda dan puncak Marapi (Dokumentasi pribadi)
  • Wajib bawa golok tebas

Jalur ini jarang dilewati pendaki, sehingga beberapa titik jalur sering tertutup semak-semak, rebahan pohon tumbang, atau rumpun bambu yang tumbang.

Karenanya golok tebas sangat berfungsi untuk membersihkan jalur yang tertutup akibat lama tak dilewati atau tertutup pohon tumbang.

  • Pengaturan stok air

Mengingat perjalanan cukup panjang hampir satu hari penuh, maka pastikan stok air memadai. Sumber air di perjalanan ada di dua lokasi saja: air kalek, sekitar 20 menit setelah gerbang Tungku Tigo, dan di kanan shelter 2, menurun ke dalam lembah.

Pastikan tidak kekurangan stok air, tapi jangan berlebihan agar tidak membebani perjalanan. Tenaga akan berkurang jauh bila pendaki kurang minum.

Sepengalaman penulis, stok air per orang cukup 750 ml. Stok air ini akan habis pas di shelter 2, nah, di sini bisa diisi lagi.

Stok air isi ulang di shelter 2 tersebut akan habis pas sampai di tempat berkemah di tugu Getrakoda/taman edelweiss dan ini tak masalah karena di sini ada sumber air.

Pengaturan stok air sangat penting setepat mungkin, tidak kurang dan tidak berlebihan. Bila kurang dipastikan akan kehausan, bila berlebihan akan membebani perjalanan, sedangkan perjalanan cukup jauh dan berat.

Edelweiss gunung Marapi (Dokumentasi pribadi)
Edelweiss gunung Marapi (Dokumentasi pribadi)
  • Pakaian dan mantel hujan yang cocok

Karakter jalur ini melewati semak-semak, hutan hujan, di mana banyak rotan berduri dan resam (Dicranopteris lineraris) yang menutupi sebagian jalur. Setelah batas vegetasi hutan hujan Anda akan melewati jalur resam yang rapat menutupi jalur.

Karena itu, pakailah celana dan baju dengan bahan kain yang cukup tebal dan kuat, seperti drill. Pakaian tipis akan rawan robek.

Mantel hujan murah dari jenis plastik sekali pakai juga kurang cocok dan rawan robek terkait semak, duri rotan dan resam yang tajam.

Mantel hujan yang tebal untuk pemotor, atau mantel dari bahan kuat dan licin seperti nilon 210T (biasa dipakai bahan outer tenda), bisa jadi pilihan.

Selamat berpetualang! Salam lestari!


SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun