Panduan mendaki gunung Marapi jalur selatan atau Tungku Tigo ini sangat penting khususnya bila Anda baru akan pertama kali melewati jalur ini.
Pendakian gunung Marapi jalur selatan atau jalur Tungku Tigo di Jorong Padang Panjang, Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, adalah jalur paling sepi bila dibandingkan jalur Kotobaru atau Batupalano.
Sepinya jalur ini sangat mungkin akibat banyaknya pacet sepanjang perjalanan mulai dari posko/gerbang hingga ke batas vegetasi hutan hujan. Selain itu, jalur ini sedikit lebih jauh dibandingkan jalur Kotobaru atau Batupalano.
Sedangkan di utara terbentang lanskap taman edelweiss dan panorama puncak yang spektakuler.
Disamping itu, keunggulan jalur ini para pendaki bisa berkemah di tengah-tengah taman edelweiss yang indah permai. Sumber air juga dekat tempat berkemah.
Nah, bila Anda bermaksud pertama kali mendaki melewati jalur ini, maka wajib memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Posko tidak dijaga
Posko jalur Tungku Tigo berdekatan dengan gerbang pendakianya dan posko ini tidak dijaga kecuali saat momen ramai pendakian seperti tahun baru. Karena itu penulis mendaki lewat jalur ini selalu tidak mendaftar.
Bila bawa kendaraan bermotor minta tolong saja nitip parkir di dekat masjid atau rumah terakhir sebelum posko Tungku Tigo.Â
Letak gerbang/posko Tungku Tigo bisa ditelusuri melalui Google Maps. Ketik saja "posko tungku tigo" di menu pencarian.
- Pengaturan waktu pendakian
Tidak disarankan mendaki malam hari. Karena sebagian besar jalur melewati hutan hujan yang lebat dan rawan pohon tumbang atau kejatuhan dahan pohon yang biasa terjadi malam hari.
Sebaiknya mendakilah siang hari. Selain lebih sehat dan aman, mendaki siang hari juga lebih leluasa melihat panorama sepanjang jalur perjalanan.
Mulai pendakian dari posko/gerbang Tungku Tigo sebaiknya tidak lewat pukul 9.00. Dengan perkiraan butuh waktu 7-8 jam mulai dari gerbang Tungku Tigo sampai tempat berkemah di sekitar tugu Getrakoda atau taman edelweiss.
Bila mulai jalan pukul 9.00 maka akan sampai di area tempat berkemah di sekitar tugu Getrakoda atau taman edelweiss sekitar pukul 16-17.00. Sengaja sisakan waktu hari masih terang sekitar 1-1,5 jam untuk digunakan buat mendirikan tenda dan mengambil stok air.
Perjalanan cukup panjang setara pendakian Gunung Kerinci jalur Kersik Tuo. Karena itu, aturlah manajemen waktu, hemat tenaga, dan logistik.
- Wajib pakai gaiter dan lotion anti pacet
Berhubung sepanjang jalan sangat banyak pacet, khususnya saat sedang/selepas hujan, maka sangat dianjurkan pakai gaiter dan lotion anti pacet (balsem atau lotion anti nyamuk).
Pacet sangat banyak mulai dari gerbang posko Tungku Tigo hingga mendekati batas vegetasi hutan hujan. Sekitar 3-4 jam perjalanan.
Dengan gaiter dan lotion anti pacet diharapkan sedikit pacet yang berhasil menggigit area kaki.
Sepengalaman penulis, walaupun pakai gaiter dan lotion anti pacet, tetap saja ada satu dua pacet yang berhasil menyusup ke dalam celana. Apatah lagi sama sekali tidak pakai gaiter dan lotion anti pacet.
- Wajib bawa golok tebas
Jalur ini jarang dilewati pendaki, sehingga beberapa titik jalur sering tertutup semak-semak, rebahan pohon tumbang, atau rumpun bambu yang tumbang.
Karenanya golok tebas sangat berfungsi untuk membersihkan jalur yang tertutup akibat lama tak dilewati atau tertutup pohon tumbang.
- Pengaturan stok air
Mengingat perjalanan cukup panjang hampir satu hari penuh, maka pastikan stok air memadai. Sumber air di perjalanan ada di dua lokasi saja: air kalek, sekitar 20 menit setelah gerbang Tungku Tigo, dan di kanan shelter 2, menurun ke dalam lembah.
Pastikan tidak kekurangan stok air, tapi jangan berlebihan agar tidak membebani perjalanan. Tenaga akan berkurang jauh bila pendaki kurang minum.
Sepengalaman penulis, stok air per orang cukup 750 ml. Stok air ini akan habis pas di shelter 2, nah, di sini bisa diisi lagi.
Stok air isi ulang di shelter 2 tersebut akan habis pas sampai di tempat berkemah di tugu Getrakoda/taman edelweiss dan ini tak masalah karena di sini ada sumber air.
Pengaturan stok air sangat penting setepat mungkin, tidak kurang dan tidak berlebihan. Bila kurang dipastikan akan kehausan, bila berlebihan akan membebani perjalanan, sedangkan perjalanan cukup jauh dan berat.
- Pakaian dan mantel hujan yang cocok
Karakter jalur ini melewati semak-semak, hutan hujan, di mana banyak rotan berduri dan resam (Dicranopteris lineraris) yang menutupi sebagian jalur. Setelah batas vegetasi hutan hujan Anda akan melewati jalur resam yang rapat menutupi jalur.
Karena itu, pakailah celana dan baju dengan bahan kain yang cukup tebal dan kuat, seperti drill. Pakaian tipis akan rawan robek.
Mantel hujan murah dari jenis plastik sekali pakai juga kurang cocok dan rawan robek terkait semak, duri rotan dan resam yang tajam.
Mantel hujan yang tebal untuk pemotor, atau mantel dari bahan kuat dan licin seperti nilon 210T (biasa dipakai bahan outer tenda), bisa jadi pilihan.
Selamat berpetualang! Salam lestari!
SUTOMO PAGUCI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H