- Latihan dulu
Karena berat dan jauhnya medan yang akan dilalui, ada baiknya pendaki, apalagi pendaki solo, untuk latihan fisik dahulu sebelum mendaki gunung ini.
Penulis sendiri, walaupun rutin mendaki gunung, tetap merasa perlu untuk latihan dengan mendaki Gunung Talang, Tandikat, dan Marapi berturut-turut tiap minggu sebelum pendakian.
Beratnya pendakian Talamau kira-kira dua kali mendaki gunung Kerinci. Karena itu, porsi latihan bisa disesuaikan agar fisik tidak kaget.
Alternatif lain latihan bisa berupa lari pagi sekitar 5 km dua kali seminggu selama tiga minggu. Daya tahan fisik menjadi faktor penentu untuk mendaki gunung Talamau.
Intinya, pendaki solo harus siap sedia segala kemungkinan. Tidak boleh terjadi cidera atau drop fisik saat mendaki, sangat mungkin tidak ada pendaki lain yang dapat menolong dalam waktu yang cepat.
- Jaga akal sehat
Karena mendaki sendirian, akal sehat perlu dijaga. Tetap menikmati pendakian, tetapi dengan tetap berhati-hati, sekaligus tidak terteror dengan cerita-cerita berbau mistis atau tahayul.
Coba, masa sudah sekolah tinggi-tinggi, sudah pula belajar agama bertahun-tahun, tapi masih percaya pada hal-hal berbau tahayul.
Penulis sendiri hampir selalu mendaki sendirian ke mana-mana, termasuk ke gunung Talamau, tidak pernah sekalipun mengalami hal-hal berbau mistis sebagaimana dipercayai sekalangan pendaki.
Bagi penulis, berkegiatan luar ruang merupakan aktivitas yang rasional. Segalanya bisa dijelaskan secara ilmiah. Karena itu pendekatannya pun secara rasional.