Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Solo Hiking 3 Hari 2 Malam Menuju Atap Sumatera Barat Gunung Talamau 2.982 Mdpl

17 Februari 2021   14:35 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:09 4235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendirikan tenda di pos Rindu Alam (Dokpri)

Persyaratan pendakian gunung Talamau jalur Pinaga terbilang ribet. Selain diminta foto copy identitas dan surat keterangan sehat dari dokter/puskesmas, pendaki (saya) juga diminta surat pengantar dari organisasi pencinta alam, dan surat pengantar dari RT/RW yang diketahui oleh kepala desa/lurah asal pendaki.

Dua persyaratan terakhir tidak bisa saya penuhi waktu itu. Sempat terjadi perdebatan. Karena itu, sekembali dari pendakian, saya kirimkan surat tertulis berisi sumbang saran langsung kepada Kadis Pariwisata Pasaman Barat dan Satgas Pendakian gunung Talamau jalur Pinaga.

Tiba di Padang Siranjano dan telaga (Dokpri)
Tiba di Padang Siranjano dan telaga (Dokpri)
Dua persyaratan terakhir tersebut saya nilai berlebihan. Sebab, kenyataan umumnya pendaki tidak tergabung dalam organisasi pencinta alam atau pendaki independen, seperti saya. Selain itu, dari mana asal pendaki bisa diketahui cukup dengan foto copy identitas diri.

Surat keterangan berbadan sehat, pun, sebenarnya tidak relevan, tidak bermanfaat, cuma menambah rantai birokrasi dan biaya saja.

Pasalnya, surat keterangan sehat demikian sama sekali tidak menerangkan kesehatan/kekuatan fisik pendaki untuk naik gunung. Isi surat itu cuma pengukuran tinggi/berat badan sama tensi doang. Sama sekali tidak ada pengukuran kadar O2 dalam darah, kekuatan jantung, paru-paru, ginjal, dan daya tahan tubuh (endurance) secara umum untuk mendaki gunung.

Baca juga: Gunung Talamau Aman Didaki Sendirian, Berikut Tips dan Triknya

Berikut video perjalanan saya:


Salam lestari!

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun