Maklumlah pendakian Singgalang sangat menguras tenaga. Treknya sangat berat, rasanya lebih berat dibandingkan gunung Kerinci dan Latimojong. Licin, terus menanjak tampa ampun, nyaris tanpa bonus. Semakin merasa keletihan, semakin diberi tanjakan. Wajarlah sedikit pendaki yang berminat berziarah ke sini.
![Awan keemasan terus membentuk formasi berubah-ubah (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/17/10-591bddc3f77e61bf22360642.jpg?t=o&v=555)
![Pada fase ini awan mulai berubah warna (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/17/8-591bde10317a618d2f29b2b8.jpg?t=o&v=555)
Momen-momoen senja yang diabadikan dalam foto-foto artikel ini diambil hari Jum'at (12/5/2017). Senja yang sempurna. Sinar matahari memancar terang. Pada sisi lain berlapis-lapis awan masih bergumpalan di cakrawala.
![Fase awal atau senja sipil di Telaga Dewi (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/17/12-591bde498423bd56268d51d6.jpg?t=o&v=555)
Dengan kamera telepon genggam yang seadanya, penulis mengabadikan senja kali ini.(*)
![13-591bde7b1cafbdf74f48472f.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/17/13-591bde7b1cafbdf74f48472f.jpg?t=o&v=555)
![Mengisi waktu menunggu sunset dengan main masak-masakan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/17/26-591bde97f77e618822360644.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI