Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Analisa Runtuhnya Industri Textile di Indonesia

6 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: tempo co)

Munculnya industri textile dari negara lain, seperti China, Vietnam dan Kamboja yang menawarkan kualitas produk yang sama dengan harga lebih murah menyebabkan produk Indonesia kurang bersaing di pasar global.

5. Peralihan selera pasar

Negara importir mulai beralih dari produk Hulu, seperti yarn, fabrikasi beralih ke produk Hilir seperti garment, barang jadi.

6. Ketergantungan pada impor
.
Bahan baku yang masih diimpor membuat industri beaya tinggi.

7. Kurangnya tenaga ahli

Timbulnya kelangkaan tenaga ahli khususnya yang menguasai manajemen dan teknologi.

8. Lemahnya mengadopsi teknologi

Karena mengutanakan padat karya, jadi terlena, lupa menggunakan otomasi.

9. Fluktuasi harga bahan baku

Sangat tergantung pada impor dan melemahnya nilai tukar Rupiah.

10. Beaya tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun