Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompasiana Go International (2)

15 September 2024   05:00 Diperbarui: 15 September 2024   05:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cologne (sumber gambar: archdaily.com)

Selain di makan di tempat, juga makanan ada yang sempat dibawa pulang, seperti nasi campur dan jajan pasar.

Bila tahun depan ada lagi pasar senggol, asal diadakan di lokasi dengan radius 2 jam perjalanan, Nieke memastikan akan datang

Selain terkesan dengan makanan, juga terpana dengan kesenian khas Indonesia, seperti pencak silat, tarian dan musik angklung. Hingga Nieke tak segan-segan membuat videonya.

Nieka memberikan pujian kepada ibu-ibu KJRI yang mampu memainkan musik karya Johan Strauss dengan angklung. Padahal memainkan musik tersebut dengan piano saja sangat sulit.

Irama musik membangkitkan kenangan saat masih muda senang berjoget.

Secara keseluruhan, Nieke sangat merasa puas mengunjungi pasar senggol yang terbuka untuk semua orang.

Demikian pandangan Nieke, tentang pasar senggol di Cologne atau Koeln yang diikuti Koteka Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun