Belajar dari sejarah dengan banyaknya keterlibatan perempuan dengan  energi, sudah saatnya melibatkan perempuan pada urusan teknik dalam mengelola energi.
Pengelolaan energi berbasis biomasa, mestinya perempuan lebih menjiwai, karena berasal dari sampah rumah tangga.
Sekarang juga sudah banyak perempuan yang nenguasai teknik kimia, yang dapat melakukan daur ulang limbah industri, sehingga dapat digunakan untuk menjadi alternative material maupun fuel material. Energi ini banyak berguna pada industri semen.
Hendaknya pengelolaan energi menerapkan transisi energi adil, seperti konsep memerangi kemiskinan yang sudah diterapkan oleh Oxfam.
Melihat kemajuan perempuan dan pendidikan yang setara dengan laki-laki sudah selayaknya mendapat kepercayaan yang sama di bidang energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H