Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jangan Berhutang Bila Tidak Mampu Bayar

1 Juni 2024   05:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   06:40 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan dengan Im membuat Bo membuatnya makin jatuh cinta. Timbul ide gilanya, Bo menawarkan kencan dengan Im dengan kompensasi tidak perlu membayar bunga hutang ayahnya, bahkan hutang ayahnya lunas bila mau berhuhungan intim dengannya.

Melihat perjanjian yang diajukan Bo, Im marah dan merobek usulan perjanjian dari Bo.

Kegigihan Bo akhirnya bisa melunakkan kekerasan hati Im. Keduanya akhirnya berkencan dari mulai makan bersama, pergi ke pantai, memancing hingga mengunjungi karaoke, serta mengabulkan keinginan Im untuk melihat sebuah hotel berbintang dari dekat.

Hubungan keduanya makin akrab, hingga Im melihat berita, Bo dan kelompoknya terlibat perkelahian. Im berusaha menjauhi Bo.

Bo yang penasaran terus mengejar dan membuntuti Im. Yang berhasil saat Im mendapat  kabar dari rumah sakit bahwa ayahnya meninggal dunia. Bo dapat menghibur dan menguatkan Im yang rapuh. Hingga keduanya akrab kembali dan ingin berusaha bersama dengan syarat Bo keluar dari pekerjaannya, bahkan keduanya berhasil memperoleh pinjaman dari bank.

Saat keduanya mendapatkan ruang usaha yang diinginkan, tetapi uangnya masih kurang. Demi menyenangkan Im, Bo memberanikan diri meminta uang dari boss rentenir.

Dengan licik boss rentenir menjanjikan uang, asal Bo mau menagih hutang pada seorang bandar judi gelap.

Bo nekat, ia menyanggupi. Bahkan Bo  menarik uang pinjaman bersama Im, ketika pergi menagih hutang. Bo diusir, tapi Bo memperlihatkan uangnya bahwa ia ingin berjudi.

Karena kelicikan bandar judi ini, uang Bo hampir ludes. Akhirnya Bo menyadari kelicikan bandar judi, dengan mengganti dadu. Akhirnya Bo berhasil menang banyak.

Bandar judi curiga kelicikan Bo, lalu mencegat Bo dengan para tukang pukulnya, ketika mau pulang dengan membawa uang kejhmenangannya.

Bo melakukan perlawanan meski kalah. Lalu Bo mengambil pisau yang telah disiapkannya, supaya menang harus mengalahkan kepalanya  Bandar judi kena tusuk, sehingga Bo harus berurusan dengan polisi, dan masuk penjara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun