Kehidupan rakyat kecil di Thailand, hampir mirip dengan Indonesia. Kemiskinan menguasai warga, kebiasaan terlibat hutang, dan adanya kekerasan penagih hutang menjadi potret kehidupan sehari-hari.
Adalah film "Love You to Debt" sebuah film drama Thailand yang cermat memotret keadaan ini yang akan mulai diputar di gedung bioskop tanggal 5 Juni 2024. Semoga kita bisa berkaca dan belajar memahaminya, agar tidak mudah terperangkap pada bujukan lembaga keuangan guna memperoleh pinjaman dengan syarat mudah.
Bo, seorang pemuda urakan, setelah tamat SMA tidak melanjutkan kuliah. Tentunya karena masalah biaya. Lagi pula ia merasa tidak terlalu dipedulikan ayahnya yang menurut dia lebih sayang pada kakaknya. Seorang pengusaha potong rambut yang tidak begitu berhasil.
Bo akhirnya bekerja sebagai penagih hutang pada seorang rentenir, yang membuatnya mengenal kehidupan malam, mabuk-mabukan, Â dan aksi kekerasan saat melakukan pekerjaannya.
Dalam tugasnya, Bo diperintahkan untuk menagih hutang paman Aod, seorang miskin yang gagal berhutang ke bank sehingga terjebak berhutang ke rentenir guna membuka usaha menjual gorengan.
Ketika dagangannya sepi, paman Aod sering kali gagal membayar bunga pinjamannya. Akibatnya paman Aod menjadi akrab dengan Bo sang penagih hutang. Hingga suatu hari paman Aod tidak berjualan, dan ditemukan sakit parah di rumah kumuhnya.
Bo merasa tidak tega dan memasukkan paman Aod ke rumah sakit. Di rumah sakit Bo bertemu dengan Im, putri paman Aod yang telah lulus sarjana dan bekerja di bank.
Melihat tampilan Bo yang urakan, Im berusaha menghindar, dengan kabur melalui pintu belakang rumah sakit.
Rupanya Bo jatuh cinta pada Im, terus berupaya mengejar hingga ke tempat Im bekerja, sehingga diusir security, karena dianggap mengganggu.
Im yang merasa tidak tenang, memutuskan untuk menghadapi Bo. Lalu menyatakan kesanggupan mengangsur hutang ayahnya. Namun Bo diperintahkan oleh bossnya untuk menagih semuanya, tidak boleh diangsur. Bo yang merasa putus asa, akhirnya memukulkan pot kaca ke kepalanya. Bo menyatakan lebih baik mati bila gagal menagih hutang.
Pertemuan dengan Im membuat Bo membuatnya makin jatuh cinta. Timbul ide gilanya, Bo menawarkan kencan dengan Im dengan kompensasi tidak perlu membayar bunga hutang ayahnya, bahkan hutang ayahnya lunas bila mau berhuhungan intim dengannya.
Melihat perjanjian yang diajukan Bo, Im marah dan merobek usulan perjanjian dari Bo.
Kegigihan Bo akhirnya bisa melunakkan kekerasan hati Im. Keduanya akhirnya berkencan dari mulai makan bersama, pergi ke pantai, memancing hingga mengunjungi karaoke, serta mengabulkan keinginan Im untuk melihat sebuah hotel berbintang dari dekat.
Hubungan keduanya makin akrab, hingga Im melihat berita, Bo dan kelompoknya terlibat perkelahian. Im berusaha menjauhi Bo.
Bo yang penasaran terus mengejar dan membuntuti Im. Yang berhasil saat Im mendapat  kabar dari rumah sakit bahwa ayahnya meninggal dunia. Bo dapat menghibur dan menguatkan Im yang rapuh. Hingga keduanya akrab kembali dan ingin berusaha bersama dengan syarat Bo keluar dari pekerjaannya, bahkan keduanya berhasil memperoleh pinjaman dari bank.
Saat keduanya mendapatkan ruang usaha yang diinginkan, tetapi uangnya masih kurang. Demi menyenangkan Im, Bo memberanikan diri meminta uang dari boss rentenir.
Dengan licik boss rentenir menjanjikan uang, asal Bo mau menagih hutang pada seorang bandar judi gelap.
Bo nekat, ia menyanggupi. Bahkan Bo  menarik uang pinjaman bersama Im, ketika pergi menagih hutang. Bo diusir, tapi Bo memperlihatkan uangnya bahwa ia ingin berjudi.
Karena kelicikan bandar judi ini, uang Bo hampir ludes. Akhirnya Bo menyadari kelicikan bandar judi, dengan mengganti dadu. Akhirnya Bo berhasil menang banyak.
Bandar judi curiga kelicikan Bo, lalu mencegat Bo dengan para tukang pukulnya, ketika mau pulang dengan membawa uang kejhmenangannya.
Bo melakukan perlawanan meski kalah. Lalu Bo mengambil pisau yang telah disiapkannya, supaya menang harus mengalahkan kepalanya  Bandar judi kena tusuk, sehingga Bo harus berurusan dengan polisi, dan masuk penjara.
Beberapa tahun kemudian, setelah bebas, Bo pergi mencari Im. Ternyata Im sudah mempunyai pacar baru, maka dihajarnya pacar baru Im.
Bo berusaha minta haknya pada mantan bossnya, yang sedang mencalonkan diri menjadi anggota Dewan. Tapi malah diusir dan dipukuli anak buahnya.
Bo nekat datang dengan membawa tabung gas untuk menghajar semua anak buah mantan bossnya. Lalu meminta haknya, tapi tidak dipenuhi. Sehingga akhirnya Bo mengancam akan neledakkan tabung gas. Akibat ancaman tersebut, akhirnya Bo berhasil mendapatkan haknya.
Bo bemaksud memberikan uang itu pada Im, karena Bo merasa berhutang pada Im. Ternyata Im berada di rumah sakit karena upaya bunuh diri.
Setelah menyerahkan uang pada Im, Bo justru masuk rumah sakit karena sakit paru-paru. Im dengan uang yang dimilikinya, berusaha menyembuhkan Bo.
Bo dapat keluar dari rumah sakit, meski penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Keduanya kembali mencari ruang usaha, dan mempersiapkannya bersama.
Tulisan ini harus diakhiri supaya tidak berbau spoiler. Silakan saksikan sendiri di bioskop guna mengetahui akhir cerita.
Salah satu kejanggalan film ini adalah saat Bo berhasil menarik dana pinjaman dari bank. Karena pinjaman bersama, harusnya dana bisa cair bila disetujui dua pihak.
Keunggulan film ini persiapan propertinya sangat matangÂ
Ternyata film ini adalah adaptasi atau remake dari film Korea berjudul "Man in Live". Mana lebih baik? Saya tidak bisa menilainya, Karena saya belum menyaksikan film Korea itu.
Semoga film ini mengingatkan kepada kita, agar jangan mudah berhutang. Kecuali sanggup membayarnya, agar kita terhindar dari stress berkepanjangan.
Selamat menonton.
Data film
Judul: Love You to Debt
Negara: Thailand
Produksi: GMMTV
Artis : Vachirawit Chivaare, Â Urassaya Sperbund
Bahasa: Thailand
Subtile: Indonesia, Inggris
Alih bahasa: Babe Helmy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H