Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Novel Fiksi yang Mencuri Perhatian

1 November 2023   10:00 Diperbarui: 14 November 2023   14:31 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prasa (dok: Click)
Prasa (dok: Click)
Isson Khairul, adalah penulis puisi dan cerpen, bahkan 12 tahun mengelola media wanita. Pria kelahiran Pariaman yang alumni Fisip tahun 1981 ini memulai bedah buku dengan menyebutkan benang merah yang ada pada novel ini. Yakni kejahatan kemanusiaan dan perjuangan seorang anak mencari asal usulnya.

Pada prinsipnya seseorang yang dilahirkan baik pasti akan menjadi baik. Bisa menjadi jahat bila ada pihak luar yang membuatnya.

Seperti Jenderal Probo  yang dalam cerita dianggap berbuat kejahatan kemanusiaan yang tidak tersentuh hukum, saat ia memimpin operasi pembumi hangusan sebuah dusun. Dalam operasi rahasia ini, ia hanyalah pion yang tidak mengetahui siapa dalangnya. Bila ia bermaksud jahat, tentu ia tidak akan menyelamatkan bayi merah yang akhirnya dijadikan anaknya yang ketiga.

Prasa saat sudah menginjak remaja mulai menyadari adanya perbedaan dengan kakaknya, baik warna kulit dan wajah  Apalagi saat Prasa menemukan foto ibunya sedang mengangkat piala beberapa bulan sebelum hari lahirnya. Prasa akhirnya menyadari bahwa dia bukan anak kandung Jenderal Probo dan istrinya.

Prasa tidak membenci ayah dan ibunya, ia hanya ingin mengetahui ayah ibu kandungnya saja.

Sama sekali ia tidak menduga adanya kejahatan kemanusiaan, itulah sebabnya ia terus berusaha mencari ayah ibu kandungnya. Dan Prasa sangat marah saat Probo yang berjanji akan mengungkap ayah ibu kandungnya saat ia sudah dewasa, dan ternyata Probo ingkar. Bagi Probo mengungkap ayah ibu kandung Prasa berarti membuka rahasia negara.

Timbul inisiatif baru bagi Prasa saat bertemu penulis biografi Jenderal Probo, namun timbul masalah baru. Akhirnya ia menghentikan perburuannya.

Kisah ini sama halnya dengan kejahatan kemanusiaan yang tidak pernah terungkap bertahun-tahun, semua hanya serba dugaan.

Kritik dari Isson:
1. Ada bagian-bagian yang sulit dipahami. Penulis harus memberi ruang bagi tokoh untuk merenung, agar tergali sisi psikisnya.

2. Tokoh Prasa adalah perempuan, namun perjuangannya kurang perempuan. Mungkin karena penulisnya laki-laki.

Lebih lanjut, Isson menjabarkan bahwa penulis adalah mantan jurnalis. Yang kemudian menulis fiksi. Jadi cara penulisan belum sehalus Rosihan Anwar. Karakter tokohnya kurang masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun