Hari Minggu 29 Oktober 2023 suasana di luar TIM panas menyengat, matahari dengan angkuh menunjukkan kedigjayaannya. Tiba di aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, gedung Ali Sadikin lantai 4 terasa sejuk meski bukan sejuk alami, karena dari pendingin ruangan yang terpasang.Â
Belum banyak peserta Peluncuran Buku & Bedah Novel "Prasa" dan "Kelir" karya Yon Bayu Wahyono ketika penulis datang. Sempat menyalami Yon Bayu yang sedang asyik berdiskusi dengan Dr. Sunu. Di pintu masuk aula tampak beberapa Ibu berwastra kedaerahan dengan warna cerah dari komunitas Pelestari Budaya Nusantara (KPBN).
Meski daftar presensi hadir belum diserahkan oleh PDS, akhirnya peserta bedah buku langsung masuk satu demi satu. Saya sangat kagum, baru kali ini menghadiri bedah buku yang cukup ramai.Â
Tidak kurang dari 100 peserta hadir, terbanyak dari teman-teman Yon Bayu dari Kompasiana. Mungkin karena keakraban Yon Bayu dengan teman-temannya sehingga mereka rela menghabiskan hari Minggu tidak bersama keluarga, atau kehebatan Event Organizer (EO) yang dikomandani oleh Muthiah, dengan undangan personalnya.
Bahkan kekaguman bertambah saat peserta bertahan sampai akhir, menjelang aula PDS ditutup. Biasanya pada acara bedah buku lain, menjelang akhir even, peserta sudah tinggal 25%, tapi kali ini hampir 90% peserta masih bertahan. Magnetnya keakraban sang penulis novel atau Isi novelnya yang mencuri perhatian.
Setelah menunggu beberapa saat, pejabat teras PDS belum datang juga, akhirnya MC, Nanang Supriyatin membuka acara.
Novel "Kelir"
Acara diawali dengan pembacaan nukilan novel "Kelir" oleh Retno Budiningsih, yang mengambil bab "Padepokan" atau bab 6. Dibacakan dengan suara mendayu-dayu bagaikan membaca puisi, sehingga peserta terpaku  mendengarkan alur cerita saat Dyah (tokoh dalam.novel) menceritakan tentang Kejawen pada Paksi (juga tokoh dalam novel). Banyak peserta yang kurang paham dengan Kejawen sehingga nukilan ini sangat mencuri perhatian.
Setelah pembacaan nukilan novel "Kelir" selesai, MC mempersilakan narasumber Dr. Sunu Wasono dan Isson Khairul, Yon Bayu Wahyono - penulis novel dan moderator Nuyang Jaimee untuk naik ke panggung.
Suasana cukup cair dengan gelak tawa, saat moderator berkali-kali keseleo saat menyebutkan nama Yon Bayu.
Tibalah Dr. Sunu Wasono mantan dosen Universitas Indonesia juga penulis puisi yang memiliki hobi bermain ketoprak menyampaikan pembedahannya atas novel "Kelir".