Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Budaya Badulang yang Luhur

6 April 2015   12:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara menyantapnya juga harus dengan tangan dan sebaiknya jangan menggunakan sendok. Di masa lalu, sebelum masalah kesehatan lebih diperhatikan, Badulang hanya menyediakan satu kobokan air sehingga orang selalu ingin selesai makan lebih awal agar dapat mencuci tangan dengan air yang masih bersih. Fungsi satu serbet yang disediakan adalah untuk dipakai bersama mengelap tangan, namun ada caranya agar tidak merugikan orang yang mengelap belakangan, yaitu dengan menerapkan pemakaian serbet secara sistimatis dan tidak sembarangan.

Selain di Belitung, di Bangka budaya makan Badulang juga masih ada. Kami juga sempat menikmatinya di kota Namang - Bangka Tengah.

[caption id="attachment_377013" align="aligncenter" width="300" caption="Saung Namang (Dok. Pribadi)"]

14282972491002910567
14282972491002910567
[/caption]

[caption id="attachment_377014" align="aligncenter" width="300" caption="Badulang ala Namang - Bangka Tengah (Dok. Pribadi)"]

1428297276949348886
1428297276949348886
[/caption]

Pada Badulang di Namang, menu yang dikeluarkan meliputi tumis pepaya daun kencur, lempah kulat pelawan (jamur), lempah kakap kuning, rebung, ikan krisik asap, ikan pari kucai, dan sambal. Sebelum hidangan disajikan, kami sempat menyaksikan cara memasak lempah kulat pelawan.

Budaya Badulang yang menghormati dan melayani orang yang lebih tua patut dipertahankan, agar nilai-nilai luhur ini tidak hilang begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun