Mohon tunggu...
Sutar Mi
Sutar Mi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, dan menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan sebagai Sistem

12 Oktober 2022   21:00 Diperbarui: 12 Oktober 2022   21:02 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Oleh: Sutarmi

 Mahasiswa progdi BK - FKIP - UKSW - SALATIGA

 

 Pendidikan adalah suatu proses yang bermula dari masuknya anak didik yang masih mentah atau “under developed” ke dalam suatu kancah yang kita sebut suatu sistem pendidikan bagi pendidikan formal di sekolah dan berakhir dnegan keluarnya anak didik atau subyek didik dari sistem tersebut dalam keadaan dan kondisi yang lebih matang dan berkembang (developed). Atau suatu proses yang bermula dari masuknya seseorang ke dalam suatu kancah yang kita sebut suatu “sistem latihan” atau employment system atau occupation system, bagi pendidikan Non Formal di luar sekolah, dan berakhir dengan keluarnya seseorang itu dari sistem tersebut dalam keadaan dan kondisi yang lebih baik, lebih mantap, tambah pengetahuan dan kecakapan serta lebih terlatih, dapat berdiri sendiri dan sebagainya.

PENGERTIAN SISTEM

Apabila pendidikan dipandang sebagai suatu sistem, maka secara sederhana dapat kiranya kita mengikuti batasan tentang sistem sebagai berikut :

“suatu keseluruhan yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan”.

(1985, Dasar-dasar Kependidikan)

Di samping itu ada batasan lain yang mencoba memperjelas tentang sistem sebagai berikut :

“kesatuan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan berinterdependen dan untuk mencapai tujuan.

Mengacu pada kedua batasan di atas dapat kita mengkonstatir beberapa hal

Bahwa di dalam sistem ada komponen-komponen

Bahwa komponen-komponen itu saling berinteraksi dan berinterdependen artinya komponen itu dalam aktivitasnya akan melakukan proses transformasi.

Ada tujuan yang merupakan bintang pedoman

Agar pendidikan dapat terhisap dalam pengertian sistem di atas maka batasan tentang pendidikan dapat kita mengerti sebagai berikut :

“Satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sehingga mencapai kualitas hidup yang diharapkan.

Uraian tentang pendidikan di atas mesti dimengerti bahwa pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu dan bukan merupakan usaha sepihak dari orang dewasa. Hal tersebut dipahami dalam suatu konteks kebersamaan, di mana kedua belah pihak yang terlibat dalam “pergaulan” (wadah pendidikan) atau suatu saling tindak pendidikan, diharapkan pula merupakan suatu bentuk yang memberi makna bagi masing-masing yang terlibat di dalamnya. Manfaat yang diperoleh tentu menurut kadar kepentingan “si” yang terlibat. Yang pasti situasi bermakna mesti tercipta, supaya pendidik dan subyek didik dapat menentukan apa yang terbaik untuk dirinya menurut tema pertemuan yang sudah teralokasi.

Sistem itu terdiri dari : In put, proses, dan out put.

Untuk jelasnya, dapat kita lihat pada skhema di bawah ini

 

Masukan dalam pendidikan itu terdiri dari

Masukan mentah (raw in put) yaitu anak didik atau peserta didik. Banyak hal yang dapat kita angkat dari “raw in put” ini antara lain :

Tingkat kecerdasan

Prestasi belajar

Bakat

Kebiasaan

Ketrampilan

Dan sebagainya.

Subyek didik yang tertampung dalam lembaga pendidikan formal maupun non formal, senantiasa bermodalkan hal-hal seperti di atas, sehingga tidak jarang pula dengan kapasitas yang sangat sederhana / seadanya, subyek didik diterima untuk belajar pada suatu lembaga pendidikan.

Masukan yang bersifat filosofis (philosophical – in put), yaitu pandangan atau filsafat hidup yang dijadikan landasan pegangan dan yang menjiwai usaha-usaha dalam kegiatan pendidikan yang dimaksud.

Khusus di Indonesia kita kenal dengan Pancasila.

Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, senantiasa harus menjiwai kegiatan-kegiatan pendidikan, termasuk nilai dan cita-cita masyarakat.

Masukan yang berupa sarana dan perlengkapan (Instrumental in put), seperti guru / pelatih, isi atau bahan pendidikan, teknik dan metode, alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan. Semuanya senantiasa dapat menunjang untuk terlaksananya proses pendidikan.

Masukan yang berasal dari masyarakat dan lingkungan sekitar (environmental in put) yaitu segala sesuatu yang ada dan terjadi di dalam masyarakat dan atau lingkungan sekitar yang memberi pengaruh langsung terhadap usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan pendidikan seperti : kondisi keamanan, politik, sosial ekonomi, keagamaan dan sebagainya.

Proses dalam suatu sistem berupa bentuk aktivitas, interaksi, transaksi personal.

Proses belajar mengajar, pergaulan yang secara mantap memberikan suatu pentahapan dan perkembangan dalam mentransformasikan komponen-komponen yang saling berinteraksi dan berinterdependen itu.

Secara mikro hal ini bisa kita amati dalam kegiatan  belajar mengajar.

Sedangkan out put itu dapat dipahami, sebagai hasil / luaran, dan proses tersebut diatas.

Berbagai bentuk out put, kita dapatkan, sebagai hasil dari proses pendidikan (formal), bahkan kitapun dapat mengukur diri kita sendiri, berdasarkan kerangka pemahaman tersebut.

Kebanyakan orang melihat pendidikan formal itu, hanya dari “PROSESNYA”. Banyak kegagalan-kegagalan, bahkan kekecewaan-kekecewaan karena tidak mendapat nilai baik, kekurang mampuan dalam menterjemahkan bahasa asing, dan mungkin ketidak senangan pada cara mengajar guru, semuanya diambil tolok ukurnya dari proses tersebut.

Pendapat seperti ini adalah pendapat yang keliru, kalau tidak mau dibilang kacau atau rancu.

Kegagalan-kegagalan atau sejenisnya, tidak semata disebabkan karena prosesnya, tapi kemungkinan besar disebabkan juga oleh in put seperti sudah dikatakan di atas.

Dibutuhkan tindakan yang jeli dan mawas diri perlu mengiringi sepak terjang kita, agar supaya kita selalu mengadakan koreksi diri, atau feed back pada semua unsur dalam sistem tersebut.

KOMPONEN-KOMPONEN

Tujuan dan prioritas

Komponen ini terutama bertumpu pada sumber masukan pendidikan kedua, dan  merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan serta urutan pelaksanaannya. Komponen ini berfungsi memandu kegiatan-kegiatan sistem pendidikan.

Pelajar dan Peserta

Komponen ini berasal dari penduduk (sumber masukan pendidikan pertama), dan merupakan orang yang turut serta dalam proses pendidikan. Fungsi komponen ini adalah belajar, sehingga mengalami proses perubahan kualitas tingkah laku seperti yang diharapkan oleh sistem pendidikan.

Managemen

Komponen ini terutama bersumber pada sistem nilai dan cita-cita, dan merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dan pengelolaan sistem pendidikan. Komponen ini mempunyai fungsi merencanakan mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan.

Struktur dan jadwal waktu

Komponen ini bersumber dari masukan pendidikan kedua, dan merupakan informasi tentang pengaturan waktu dan kegiatan. Adapun fungsinya mengatur pembagian waktu dan arus kegiatan.

Isi bahan pelajaran

Komponen ini berasal dari sumber masukan pendidikan ketiga, dan merupakan hal-hal pokok yang harus dipelajari. Isi bahan ajaran berfungsi menggambarkan luas dan dalamnya bahan ajaran dengan demikian mengarahkan dan mempolakan kegiatan-kegiatan dalam proses pendidikan.

Guru dan Pelaksana

Komponen ini bersumber dari tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat (sumber masukan pendidikan ketiga), dan merupakan tenaga penggerak sistem pendidikan. Guru berfungsi membantu terciptanya kesempatan belajar dan memperlancar terjadinya proses pendidikan yang menunjang tercapainya tujuan sistem pendidikan.

Alat bantu belajar

Komponen ini terutama bersumber pada barang-barang hasil produksi, yang antara lain berupa buku pelajaran, papan tulis, peta, alat-alat praktikum, film, laboratorium, modul dan sebagainya.

Komponen ini berfungsi memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih lengkap menarik dan bervariasi.

Fasilitas

Komponen ini bersumber pada barang-barang hasil produksi, yang antara lain berupa gedung dan perlengkapannya, dan berfungsi menyediakan tempat berlangsungnya proses pendidikan.

Teknologi

Komponen berupa cara-cara yang dipergunakan untuk menggiatkan kerja dalam sistem pendidikan. Dengan demikian fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.

Pengawasan mutu

Komponen ini merupakan informasi tentang pengaturan kualitas sistem pendidikan, yang berfungsi membina peraturan-peraturan, dan standar pendidikan.

Penelitian

Komponen ini merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi yang berguna untuk memperbaiki pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.

Ongkos pendidikan

Komponen ini merupakan satuan beaya yang dipergunakan untuk melancarkan proses pendidikan dan bersumber dari penghasilan masyarakat. Ongkos pendidikan berfungsi menjadi petunjuk tentang tingkat efisiensi sistem pendidikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun