Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perang Benteng (I) Pertama, Perang Maritim Terbesar Abad 17 Melawan VOC di Palembang

23 April 2024   13:02 Diperbarui: 23 April 2024   13:04 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengusir VOC kembali ke Batavia, di Palembang sendiri kemudian kekuasaan dan pemerintahan  dilanjutkan oleh Kiai Mas Hindi yang memindahkan pusat pemerintahannya di arah ke Ulu dari Keraton Kuto Gawang yg sudah hangis terbakar dengan membuat Keraton baru dan pusat pemukiman yang baru yang terletak di antara Sungai Rendang dan Sungai Tengkuruk, yang selanjutnya dikenal dengan Keraton Beringin Janggut di  16/17 ilir saat ini.

Kiai Mas Hindi, Pahlawan Pengusir VOC dari Palembang dalam Perang Benteng (I) dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam // Sumber : keratonpalem
Kiai Mas Hindi, Pahlawan Pengusir VOC dari Palembang dalam Perang Benteng (I) dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam // Sumber : keratonpalem

Kemudian pada tahun 1666 M, Pangeran Ario Kusumo Abdurochim atau Kiai Mas Hindi memproklamirkan Kerajaan Palembang menjadi Kesultanan Palembang Darussalam dan beliau dilantik sebagai sultan pertamanya oleh Badan Musyawarah Kepala-kepala Negeri Palembang dengan gelar Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam serta mendapat legalitas pula dari Kesultanan Turki Utsmani, berdasarkan tulisan sejarawan palembang (Pendapat ini perlu diteliti lebih lanjut).

*) Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah di Sutanadil Institute

Bogor, 22 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun