Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat Kesultanan Palembang Darussalam

15 Desember 2023   08:47 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:55 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdus Shamad Al-Falembani // Sumber : Sutanadil Institute

Peninggalan dan Bukti Arkeologi yang ditinggalkan oleh Kesultanan Palembang Darussalam ini cukup Banyak namun sayangnya masih belum dikenal secara umum sebagai Cagar Budaya yang sangat bernilai tinggi. Hampir semua Sultan Kesultanan Palembang meningalkan komplek pemakaman mereka dan atau bergabung dalam satu kompleks pemakaman.

Kompleks makam Kawah tengkurep 3 Ilir Palembang//Sumber: Sutanadil Institute 
Kompleks makam Kawah tengkurep 3 Ilir Palembang//Sumber: Sutanadil Institute 

Kompleks Pemakaman tersebut antara lain, seperti :  Komplek Pemakaman Candi Walang di dekat Pasar Cine Palembang sebagai Makan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam, Komplek Pemakaman Kebon Gede di 32 Ilir Palembang sebagai makam Sultan Mansyur Jayo Ing Lago, Kompleks Makam Sultan Agung di  Kelurahan 1 Ilir palembang sebagai Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno,  Komplek Makam kawah Tengkurep di Kelurahan 3 Ilir Palembang sebagai makam Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan Beberapa Sultan Lainnya, dan Kompleks Makam Islam Ternate di Kelurahan makasar barat Ternate Tengah sebagai Makam Sultan Mahmud Badaruddin dan Keluarga lainnya yang diasingkan oleh Belanda.

Benteng Kuto Besak (BKB) // Sumber : Sutanadil Institute
Benteng Kuto Besak (BKB) // Sumber : Sutanadil Institute

Benteng Kuto Besak (BKB) // Sumber : Sutanadil Institute
Benteng Kuto Besak (BKB) // Sumber : Sutanadil Institute

Selain meninggalkan banyak kompleks  makam, juga ada sebuah Keraton Kuto Besak yang  dulunya adalah sebuah Keraton dan tempat kediaman para sultan Kesultanan Palembang Darussalam. Tetapi sayangnya, disaat Kolonialis Belanda  menguasainya, Keraton tersebut dialih-fungsikan sebagai Benteng oleh mereka dan selanjutnya juga Tentara Nasional Indonesia (TNI) memfungsikannya juga sebagai Benteng dan sebagai kantor Kesehatan Kodam II Sriwijaya dan Bekas Keraton Kesultanan Palembang Darussalam tersebut sekarang dikenal sebagai Benteng Kuto Besak (BKB). 

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II // Sumber : Sutanadil Institute
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II // Sumber : Sutanadil Institute

Disebelahnya BKB itu, dahulunya ada juga sebuah Keraton bernama Keraton Tengkuruk milik Kesultanan Palembang Darussalam yang sekarang tidak ada bekasnya lagi karena dibongkar oleh Belanda untuk dibangunkan sebuah Rumah Dinas Residen Belanda. Sekarang, rumah dinas Residen Belanda tersebut dijadikan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palembang.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo // Sumber : Sutanadil Institute
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo // Sumber : Sutanadil Institute

Peninggalan yang cukup Fenomenal dan terus berfungsi sejak dibangun oleh Sultan ke-4 Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1797 adalah Masjid Agung Palembang yang sekarang bernama sesuai dengan nama beliau yakni Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.

Namun sangat disanyangkan ada Peninggalan Kesultanan Palembang lainnya yang belum diangkat sejarahnya dan juga jarang sekali mendapat perhatian dari para Sejarawan dan Peneliti Sejarah di Palembang. Peninggalan tersebut antara lain adalah Benteng-benteng pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam yang sangat berjasa bagi Kesultanan Palembang Darussalam dalam Perang Maritim terbesar di abad ke-17 dan abad ke-19. 

Sebaran Benteng-benteng pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam disepanjang Sungai Musi // Sumber : Sutanadil Institute
Sebaran Benteng-benteng pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam disepanjang Sungai Musi // Sumber : Sutanadil Institute
Benteng-benteng tersebut adalah adanya 11 lokasi Benteng Pertahanan di  sekitar Pulau kemaro (termasuk Plaju dan Sungai Gerong) dan juga yang berada disepanjang aliran Sungai Musi dan Sungai Komering yang memang menurut hasil Penelitin dari Sutanadil Institute bahwa Benteng Pertahanan tersebut terbuat dari bahan-bahan alamiah yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Hilangnya bekas benteng pertahanan tersebut juga diakibatkan dari Pembakaran dan Pembumi-hangusan oleh Belanda saat setelah Kota Palembang dikuasai. Sayang sekali memang...

*) Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun