Mohon tunggu...
Susmita Wandini
Susmita Wandini Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

i like reading,wraiting,treveling, i like watch movie,princess and other

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Historis Dan Urgensi Wawasan Nusantara Sebagai Pandangan Bangsa

29 November 2023   05:52 Diperbarui: 29 November 2023   06:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Luasnya wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia dalam mengelolanya.

 Sebab, selain berpotensi menimbulkan ancaman, luas wilayah juga berpotensi mendatangkan keuntungan dan keuntungan.

 Wawasan nusantara memberikan landasan visioner bagi negara Indonesia untuk memperkuat kohesi regional dan kohesi nasional, dan hal ini terus dilakukan.

 Sebab, visi ini menghadapi dinamika kehidupan yang terus berkembang dan tantangan yang berubah seiring perubahan zaman.

 Misalnya saja, ketika penguasaan wilayah pernah dilakukan melalui pendudukan militer, kini lebih ditekankan pada konservasi dan pelestarian wilayah.

 Tantangan yang  berubah, seperti peralihan dari kejahatan tradisional ke kejahatan di dunia maya.

 D. Hakikat dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Bernegara Bangsa

 Sebagaimana telah dikemukakan di atas, hakikat atau hakikat  wawasan nusantara adalah "kesatuan wilayah dan kesatuan bangsa".

 Mengapa penyatuan wilayah perlu dilakukan?

 Mengapa unifikasi nasional diperlukan?

 Sebelumnya Anda menilai kisah terbentuknya nusantara adalah perlunya persatuan atau kesatuan wilayah Indonesia  dari Sabang hingga Merauke. Wilayah ini harus menjadi satu kesatuan dan tidak lagi dipisahkan oleh laut lepas. Sebelumnya kita mengetahui bahwa wilayah Indonesia dibagi berdasarkan hukum kolonial Belanda, khususnya Surat Keputusan Tahun 1939. Baru setelah  Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan konektivitas, dimana laut tidak lagi menjadi batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun