Mohon tunggu...
Susilowati
Susilowati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1

12 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 12 Agustus 2024   21:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD Negeri 017 Titian Resak/dokpri

Guru harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar bijak dalam mengambil dan menguji suatu keputusan dan mampu memiliki kesadaran penuh ketika menghadapi dilema etika sehingga masalah dapat selesai dengan adil dan bertanggung jawab. Masalah yang terkait dilema etika akan di selesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dimiliki seorang pendidik yaitu nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal  diantaranya keadilan, keselamatan, tanggung jawab, , kejujuran, rasa syukur, lurus hati, dan lain-lain. Dilema etika  harus dianalisis mengunakan paradigma , prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan  keputusan yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan tersebut. Dengan nilai kebajikan tersebut akan mempengaruhi saat pengambilan keputusan ketika menghadapai dilemma etika dan bujukan moral mana nilai yang harus dipertegas, dikuatkan atau mungkin yang dikalahkan.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Tugas pendidik disini adalah membantu anak-anak menemukan jatidiri dan mengembangkan potensinya persepsi tersebut akan mendorong kolaborasi anata guru siswa dan orang tua, budaya positif yang terjalin akan menuju tindakan positif dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat dan harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-niai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil seudah tepat maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan dalam pengambilan keputusan di lingkungan saya masih dipengaruhi oleh kebiasaan budaya setempat sehingga tidak relevan seharusnya disesuaikan dengan kebenaran sehingga menghasilkan keputusan yang benar dan bertanggung jawab kebiasaan pengambilan keputusan dalam setiap kasus yang kita hadapi perlu adanya terjalinnya komunikasi yang baik kejelian dan analisis perkara kasus tersebut kita akan menggunakan 3 prinsip dalam penyelesaiannya yaitu and based thinking, rule based thinking dan care based thinking.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Langkah awal untuk mengetahui pembelajaran yang tepat tersebut adalah mengetahui kesiapan minat dan profil belajar murid setelah itu baru bisa kita memberi pembelajaran berdiferensiasi baik dari sisi konten proses maupun produk dengan demikian maka murid akan semakin merdeka dalam belajarnya

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi termasuk perihal masa depan anak ketika mengambil keptusan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran penuh dan perlu ke hati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan  dengan paradigma dan prinsip yang sesuai karena keputusan yang kita ambil akan mempengaruhi dan berdampak pada kehidupan murid kita.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Untuk memahami dan menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara seorang pendidik harus mampu mengenali ragam kemampuan yang dimiliki anak pemahaman tersebut dapat kita eksplorasi menggunakan prinsip coaching hal ini akan muncul budaya positif dan berpihak pada peserta didik. Dalam pengambilan keputusan harus dijiwai Filosofi Ki Hajar Dewantara. Dan keputusan yang di ambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Dan seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan  dengan penuh kesadaran diri dan mampu mengelola emosi serta mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses pengujian keputusan juga diperlukan teknik coaching  agar dapat  menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?


Perbedaan dilema etika dan bujukan moral

Jika kasusnya sama-sama benar maka termasuk dilema etika, namun jika salah satu benar dan salah satu salah maka termasuk bujukan moral.

Ada 4 paradigma dilema etika : individu lawan kelompok, keadilan lawan kasihan, kebenaran lawan keadilan, jangka pendek lawan jangka penjang

Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu berfikir berbasis hasil akhir, berfikir berbasis peraturan, dan berfikir berbasis rasa peduli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun