Mohon tunggu...
Susilowati
Susilowati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1

12 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 12 Agustus 2024   21:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD Negeri 017 Titian Resak/dokpri

Empat Paradigma Dilema Etika

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Ada 4 kategori dilema etika, yaitu:

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Prinsip Dilema Etika

Terdapat 3 prinsip dilema etika, yaitu:

  1. Saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang (Berpikir Berbasis Hasil AKhir/End-Based Thinking).
  2. Ikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan (Berpikir Berbasis Peraturan/Rule-Based Thinking)
  3. Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda (Berpikir Berbasis rasa peduli/Care-Based Thinking)

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Dalam mengambil keputusan pada situasi dilema etika atau bujukan moral, maka dapat melakukan 9 langkah berikut.

  • Mengenali nilai-nilai yang bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
  • Pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi/perasaan, uji publikasi, dan uji panutan.
  • Pengujian paradigma benar lawan benar (gunakan 4 paradigma)
  • Melakukan prinsip resolusi (gunakan 3 prinsip)
  • Investigasi opsi trilema (pilihan keputusan yang lain)
  • Buat keputusan
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran Koneksi antar materi modul 3.1

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin

    Ing Ngarsa Sung Tuladha
    Kita sebagai pemimpin pembelajaran harus memberikan teladan yang baik dalam pengambilan keputusan yaitu dengan memberikan contoh baik yang dapat ditiru oleh peserta didik.
    Ing Madya Mangun Karsa
    Hasil keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus  melakukan inovasi dalam melakukan  pengambilan  keputusan yang berpihak pada murid
    Tut Wuri Handayani
    Seorang pemimpin harus  terus memberikan motivasi /bimbingan  saat melakukan proses pengambilan keputusan  agar  diperoleh  hasil sesuai dengan yang diharapkan.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif harus menjadi dasar dalam pengambilan  keputusan. Nilai ini ditanamkan sejak dini dilingkungan sekolah agar anak kelak akan menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan. Nilai-nilai tersebut akan berpengaruh kepada prinsip pengambilan keputusan yang akan kita ambil disesuaikan dengan situasi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Melalui kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping/fasilisator  dapat menjadi bekal dalam melakukan proses pengujian  keputusan  secara bertahap  menggunakan  9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi  inti dintaranya kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan  berbobot. Saat  melalukan pengujian keputusan pun  sebaiknya  menggunakan kompetensi inti coaching tersebut sehingga kita dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya  dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian  akan efektif  jika diimbangi dengan pendekatan  coaching  dan dilakukan  dengan kolaboratif  dengan berbagai pihak. Melaui proses "coaching" akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif berpihak pada muruddan bertanggung jawab sehingga dapat terwujudnya Wellbeing dalam ekosistem sekolah.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun