Sampai di rumah saya pun cuma tiduran. Badan sakit semuanya, makan cuma mulai tidak enak. Â Tengah malam harinya saya demam tinggi sampai 39 hingga istri memaksa saya untuk minum obat. Usai minum, demam langsung turun. Hari Sabtu dari pagi sampai siang saya cuma tiduran karena demam, lemas, dan sakit kepala.Â
Saya ukur suhu tubuh mencapai 38.3'C. Istri pun sekali lagi memaksa saya minum obat dan memang bener sorenya saya bisa beraktivitas normal kembali. Hari Minggu pagi (kemarin), demam sudah tidak seheboh kemarin tetapi ternyata saya dapat bonus gejala lain yaitu mual dan diare. Duuh padahal saat terkena Covid 2 bulan lampau saya malah tidak mengalami dua gejala ini.Â
Anehnya meskipun saya kasih obat anti mual domperidone tetapi mualnya tidak mau hilang padahal biasanya obat ini cukup efektif. Entahlah apanya yang salah kali ini. Hari ini (Senin pagi) saya sudah lebih baik cuma badan sedikit hangat dan perut masih terasa mual dan kram.
Yang aneh justru istri saya yang hanya mengalami pegal-pegal dan sedikit demam beberapa jam saja. Hmm... apakah ini berarti hasil vaksinasi pada tubuh istri saya lebih baik dibandingkan saya?Â
Saya tidak tahu pasti karena saya cuma berpikir jika demam adalah bukan penyakit tetapi adalah bentuk respon tubuh terhadap infeksi. Selama masih mengalami demam berarti tubuh saya masih berusaha melawan si kuman. Apakah tubuh saya yang terlampau sensitif?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H