Mohon tunggu...
susanto wongaboge
susanto wongaboge Mohon Tunggu... Penulis - Pemburu dan Peramu Kata

Warga Banyumas Asli Pekerja Media Suka menulis, membaca dan membuat sketsa email : wongaboge@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sanis

20 Juli 2016   22:12 Diperbarui: 20 Juli 2016   22:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hadapannya sang juru warta yang sedang jeda meliput tentang pelaksaanaan ujian sekolah terlihat cermat mengamati arah pembicaraan sang guru. Sambil menatap tajam sang guru, sang juru warta cuma mengangguk dan sesekali bergumam 'oooo' dan 'terus'. Yah begitulah ia seperti sedang menginvestigasi sebuah kasus yang menarik bagi pembaca korannya.

"Di sekolah W, V, X, Y, Z itu akhirnya gempar. Terutama sang guru dan kepala sekolah. Apalagi surat pemberitahuan tentang adanya siswanya yang menjadi pelayanan Oom atau tante itu sudah dilayangkan ke dinas pendidikan," Sang guru berkepala plontos itu bercerita.

Namun cerita ini tertutup untuk siswa ataupun orang tua. Nama-nama siswi yang tercantum dalam surat disertai foto-foto  ini langsung dipanggil kepala sekolah, lanjutnya. Singkat cerita dari para siswa yang dipanggil tersebut mengaku dan membenarkan perihal itu.

"Bahkan iapun kembali menunjukkan kalau ada adik dan rekannya yang lain turut terlibat. Lalu dipanggilah mereka semua untuk  diklarifikasi," tambahnya sambil menyeruput es jeruk di kantin sekolah tersebut.

Setelah didata diklarifikasi dan ditanya kebenarannya itulah, kata sang guru itu para siswa yang tertuduh terlibat dari jaringan kehidupan malam itu diminta tanda tangan. Beberapa hari kemudian dengan jeda waktu yang tak terlalu, lama sejumlah siswa yang dipanggil oleh guru dan kepala sekolah itu akhirnya keluar sekolah ataupun pindah sekolah.

"Yah mereka pindah sekolah atau keluar tak sekolah lagi. Entahlah. Tapi ada satu hal lagi, ada yang barusan ikut ujian nasional terpaksa tak dikeluarkan terlebih dulu meski telah diketahui hamil muda. Maklum itu konon siswi itu ada kaitan dengan saudara dari guru," jelasnya.

Di samping meja kantin itu tergeletak sebuah koran lokal berwarna mencolok. Dari tampilannya terbaca jelas judul berita berhuruf tebal dan berwarna merah. Namun rupanya koran hanya sekadar koran saja. Tak banyak orang mengambilnya. Apalagi diantara pengunjung kantin sekolah itu, sedang asyik mengusap-usap gawai dan ponsel tercanggihnya.

Sang Guru yang melihat itu langsung mengambil koran tersebut dan membacanya dengan cermat. Dan sang juru warta, hanya manggut-manggut. Baginya berita razia penyakit masyarakat adalah hal biasa. Apalagi sudah menjadi rahasia umum kalau kehidupan malam di kota kecil itu sudah melibatkan banyak anak dan pelajar. Beberapa kalipun ia telah mewawancarainya.

Belasan Pasangan Muda Tertangkap Razia Pekat

JAYAKERTA,Sopkota-Razia penyakit masyarakat yang digelar oleh tim petugas gabungan dari Satpol Pamong Praja dan Polisi Sektor Kota berhasil menangkap basah belasan pasangan muda dan lelaki hidung belang di areal kamar kos, Kamis (24/6) malam.

Di antara belasan pasangan muda yang tertangkap itu masih berstatus pelajar sejumlah sekolah di kota ini. Dari penelitian dan interogasi petugas didapatkan data kalau di antara pelajar itu telah berprofesi sebagai perempuan panggilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun