Mereka pun segera menurunkan mesin berkapasitas 10 liter itu bersama-sama.Â
"Aku tinggal dulu ya, Mang!" kata Pak Eko.
***
Dua hari berikutnya ia mengambil mesin cuci dan membayar ongkos sebesar dua ratus ribu rupiah. Tidak lupa, kedua orang itu mengetes mesin cuci itu. Mesin menyala, roda pemutar alat cuci berputar kencang. Demikian pula motor pemutar alat pengering pun normal kembali. Satu lagi, tali selektor untuk membuka klep air pun diperiksa dan kelihatannya normal kembali.
"Bu ... Ibu ..., mesin sudah siap! Aku bebas ...," teriak Pak Eko.
Mesin pun di tempatkan di tempat semula.
Akibat lama tidak dipakai, banyak kotoran yang melekat dan dengan sering membilas serta memutar, kotoran pada bagian pengucek bersih kembali. Sang ibu gembira, mesin cucinya kembali bisa digunakan.
Kini Pak Eko terbebas dari kegiatan rutin mencuci dengan kedua tangannya. Hingga suatu hari.
"Yah, penyakit mesin ngulang lagi!" keluh si Ibu.
"Waduh, alamat beli baru, nih," batin lelaki yang dipanggil ayah itu.
"Penyakit apa? Mati mesin atau tidak bisa membuang air?" tanya Pak Eko penasaran.