Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mirna

20 September 2023   15:08 Diperbarui: 20 September 2023   16:07 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karnaval (Foto oleh Ditta Alfianto: pexels.com)

"Lalu, ...?" tanya Marno.

"Ya, tak lepasinlah!" Marni mencubit manja lengan sang suami.

"Kupikir dipegangin terus," jawab Marno sambil senyum.

"Ma ... sss!" lebih kencang Marni mencubit lengan kurus sang suami.

"Aduh!" Marno pura-pura merasa sakit.

"Nah, kita kan belum minum. Yuk, kita minum es teh dulu. Tuh, ada penjual yang menyediakan tempat duduk," ajak Marno sambil menunjuk ke depan Toko Baju yang pintu rolingnya tertutup rapat.

Setelah keduanya menikmati es teh, Marno mengumpulkan keberanian untuk bercerita. Karena istrinya sudah menceritakan peristiwa yang membuatnya malu itu, Marno pun memberanikan diri.

"Aku tadi juga salah menggandeng orang," ucap Marno jujur.

Hening. Hanya suara seruput air yang masuk ke sedotan air minum dan kerasnya pengeras suara narator drama pada karnaval.

"Orangnya mirip kamu. Jadi aku gandeng saja, tadinya mau aku ajak ke sini seperti permintaanmu. Badannya juga subur seperti body Ayang. Hanya, ..." Marno berhenti bercerita.

Marni yang mendengar cerita Marno pun berhenti menyeruput es teh yang sudah habis sepatuh lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun