"Ha ha ha ...."Â
Tiba waktunya masuk jam keempat. Para guru menuju kelas masing-masing. Eko pun bergegas ke ruang kelas.
Anak-anak kelas enam terdiam. Raut muka Reyhan dan Eki terlihat tegang. Ia khawatir pak gurunya akan mengungkit kejadian ketika istirahat.
"Anak-anak, nampaknya ada yang viral, nih, di kelas kita," kata sang guru memecah keheningan.
"Iya, Pak. Itu anak laki-laki yang suka minta 'kata-kata hari ini', Pak!" teriak anak-anak perempuan.
"Hmm ... apakah perempuan tidak melakukan?" tanya sang guru.
Semua diam. Dhea memberanikan diri menjawab, "Kadang-kadang, Pak!"
"Baik. Pak Guru tidak marah, akan tetapi saya ingin kalian mencari kalimat untuk pembangkit motivasi yang sesuai umur kalian. Nah, besok pagi, saya dan kalian akan bermain peran, kalian menjawab kata-kata motivasi yang sudah disiapkan.Â
"Susah, Pak!" teriak anak-anak.Â
"Anak-anak hilangkan kata susah! Gantilah dengan kalimat 'siap mencoba pak'. Begitu, dong. Pikirkan, jika belum menemukan juga, Cari di Google dengan kata kunci kata-kata motivasi belajar. Minta bantuan orang tua atau kakak kalian," perintah sang guru.
Keesokan hari, Eko bersama muridnya bermain peran seperti yang mereka janjikan. Permainan itu dimulai pada jam pertama, sesudah jam istirahat pertama, dan jam istirahat kedua.