Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

PT. TMMIN, Mengembangkan Budaya Ramah Fasilitas Bagi Member

22 Juni 2015   21:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat itu juga saya menuntaskan kepenasaran dengan bertanya tentang makanan di kantin ini. Ada satu informasi yang membuat saya tercengang.

“Makanan yang tidak habis ini nanti dibuat pupuk kompos,” jelas Bianca. “Pupuknya dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di sekitar pabrik dan juga dibagikan kepada masyarakat di sekitar perusahaan. Kalau beli pupuk di pinggir jalanan di dekat sini, bisa jadi pupuk itu berasal dari tempat kita.”

Wow, Sungguh menakjubkan! Bagi orang biasa, makanan sisa mungkin hanya jadi sampah basah, dibuang ke tempat sampah tanpa tahu nanti akan jadi seperti apa.

Namun, di TMMIN ini justru “makanan sisa” dimanfaatkan untuk lebih memberi keuntungan bagi lingkungan alam dan juga lingkungan manusia sebagai makhluk sosial di sekitarnya. Pastinya, siapapun yang menghirup oksigen dari tanaman ini juga merasakan manfaatnya secara langsung ataupun tidak langsung.

Untuk lebih meyakinkan, sore hari ketika ada kegiatan futsal antara tim karyawan PT. TMMIN dan tim Kompasianer, saya bertanya kepada seseorang mengenai pupuk hasil buatan karyawan di tempat ini.

“Memangnya tadi Neng tidak melihat yang mengambil sampah?” tanya petugas kebersihan yang sudah bekerja sejak tahun 2003. “Mereka memilah sampah, memisahkan jadi beberapa bagian.”

 Saya menggeleng, “Tidak, Pak. Kami di sini hanya beberapa jam. Itu pun terbatas melihat ruangan tertentu saja.”

“Ruang pembuatan pupuk ada di belakang. Saya bisa mengajak ke sana, tapi harus minta izin dulu.”

Wow, aturan yang ketat tapi Bapak ini benar-benar loyal. Padahal bisa saja member tersebut langsung mengajak saya menunjukkan tempatnya. Tetapi, ternyata tidak. Bapak tersebut benar-benar mematuhi aturan.

2. Kata-kata Positif dan Hubungannya dengan Cinta Damai

Begitu memasuki ruangan produksi, tim #KompasianaVisit menyempatkan berpose bersama. Dari spanduk sudah terlihat banyak kata-kata positif, atau teman saya biasa menyebutnya “wisdom words”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun