Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

PT. TMMIN, Mengembangkan Budaya Ramah Fasilitas Bagi Member

22 Juni 2015   21:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda rasakan ketika perusahaan memberikan berbagai fasilitas ramah, menyenangkan hati? Tentu bahagia, bukan? Hal yang paling mungkin membuat semua di lingkungan tersebut makin loyal, berdedikasi tinggi, memiliki inisiatif lebih untuk berkembang, energik, optimis, kreatif, inovatif, dan karakter positif lainnya. Baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari ketika bekerja atau pun diterapkan dalam bidang lain.

Hal-hal itulah yang sangat menarik perhatian ketika mendapat kesempatan mengunjungi PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia)-SUNTER 1 PLANT, di Jakarta Utara.

 (Sambutan Mbak Bianca, Staf PAD TMMIN  | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Bersama 20 Kompasianer terpilih, pada Rabu, 10 Juni 2015, saya bisa menikmati fasilitas mengitari area perusahaan PT. TMMIN, dipandu oleh beberapa utusan dari manajemen yang sangat berkompeten dalam menjelaskan segala hal selama di lapangan. Hingga saya benar-benar bisa megetahui bagaimana proses pembuatan mesin dan komponen mobil Toyota dari bagian terkecil hingga menjadi sebuah mesih utuh di pabrik Sunter 1.

Hal yang paling menakjubkan adalah dapat melihat langsung perwujudan Toyota Way, yaitu corporate culture yang digunakan oleh korporasi Toyota, yang terdiri dari 2 pilar utama: Continuos Improvement dan Respect for People. Serta Toyota Production System, yaitu salah satu sistem lean manufacturing (bangun kualitas, manufaktur cerdas) yang dirancang khusus sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Di perusahaan yang memiliki lebih dari delapan ribu karyawan ini saya mengalami dan merasakan langsung perpaduan dari culture Toyota Global dan juga kearifan bangsa Indonesia yang erat kaitannnya dengan 18 karakter positif budaya bangsa Indonesia yang sering digaungkan dalam dunia pendidikan (dunia sehari-hari saya di sekolah, tempat mengajar).

Banyak fasilitas yang nyaman dan terasa bersahabat dengan member, sehingga saya mengacungkan jempol untuk perusahaan yang telah lebih dari 40 tahun di Indonesia dan menjadi pionir dalam bidang industri otomotif, sejak 12 April 1971 ini.

Begitu hebatnya mereka mengelola sebuah perusahaan manufaktur sekaligus mengembangkan budaya ramah fasilitas bagi member.

Saya seakan berada di kota mandiri dengan ketentuan sendiri yang sangat mengesankan. Rapi, teratur, disiplin, dan ada kebaruan yang bersifat modern.

Siapa member? Di PT. TMMIN, tidak ada buruhnya. Member adalah sebutan untuk karyawan yang bekerja di tempat ini. Member artinya anggota. Sebutan member agar seluruh karyawan merasa memiliki.

Tentu sudah dimafhumi dengan baik, maju mundurnya perusahaan, salah satunya tergantung dari sumber daya manusia (karyawan/member) sebagai penggerak dalam berbagai bidang. Hal tersebut seiring dengan salah satu semboyan PT. TMMIN, “We Make People First Before We Make Products”, membangun manusianya terlebih dahulu baru kemudian membuat produk.

Tak heran jika orang-orang yang tepat berada pada posisi tepat, maka hasil maksimal dan banyak inovasi. Bukan hanya pembaruan dalam produksi saja, tetapi juga pembaruan dalam segi fasilitas bagi member sebagai pelaksana dan pengembang majunya perusahaan yang sudah berulang kali mendapat penghargaan Primaniyarta (tahun 2008, 2010, 2011, 2013, 2014).

(Penjelasan Mengenai Toyota dan Penghargaan yang Pernah Diraih| Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Penghargaan Primaniyarta adalah penghargaan kepada para eksportir berprestasi dengan tujuan meningkatkan motivasi kepada eksportir sekaligus mendorong pertumbuhan jumlah pelaku eksportir yang berdaya saing tinggi sehingga dapat memacu kinerja dan pertumbuhan eskpor di Indonesia.

Saat ini, TMMIN sudah mengeskpor produk-produknya ke lebih dari 70 negara di dunia. Toyota Indonesia direpresentasikan oleh 2 perusahaan utama, yaitu; Toyota Astra Motor selaku distributor mobil Toyota Indonesia, dan Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) selaku manufaktur dan eksportir kendaraan utuh, mesin, komponen, dan dies & jigs. TMMIN memiliki 4 pabrik, yaitu; Sunter 1 dan Sunter 2 yang memproduksi mesin, komponen, dan dies & jigs. Serta Karawang 1 dan 2, yang memproduksi mobil utuh, seperti; Kijang Innova, Fortuner, Etios Valco, Vios dan Yaris.

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga karena memiliki sumber daya yang telah mampu memproduksi kendaraan beroda empat sendiri. Bahkan mengekspornya ke berbagai negara di beberapa belahan dunia. Semoga generasi Indonesia kedepannya makin inovatif, mampu menghasilkan karya-karya mendunia lainnya.

(Penjelasan Mengenai Sejarah Toyota| Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Selain mendapat Penghargaan Primaniyarta, TMMIN meraih ASEAN Energy Awards, sebagai pemenang untuk kategori Manajemen Energi di Industri Besar dari ASEAN Centre for Energy (ACE). Bukti komitmen yang kuat, sesuai dengan visi global Toyota untuk menjaga keharmonisan antara kegiatan bisnis dengan pelestarian lingkungan. Toyota Indonesia berkomitmen untuk secara berkesinambungan mengimpelemtasikan sistem dan solusi ramah lingkungan dalam segala aktivitas.

Bahkan menjelang pertengahan tahun 2015 ini, PT. TMMIN untuk pertama kalinya menjadi salah satu perusahaan yang menerima penghargaan “Indonesia Most Admired Companies 2015” dari Majalah Warta Ekonomi. Bukti nyata filosofi “Toyota Berbagi”, sebagai komitmen Toyota Indonesia untuk senantiasa melakukan usaha yang mendukung kegiatan pengembangan industri dan berperan nyata bagi bangsa Indonesia.

Semua prestasi itu mengingatkan saya akan ungkapan Pak Turmudi yang memang sudah terbukti. “Apabila pekerjanya nyaman, maka produksi juga bagus.”

Beberapa tahun lalu saya pernah bekerja di perusahaan Jepang yang ada di kawasan EJIP (East Jakarta Industrial Park), di daerah Cikarang. Saya ingat betul ketika menjalani masa-masa training. Senior-senior di sana menekankan prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke), sebagai upaya menata lingkungan kerja dan meningkatkan produksi.

Berbeda sekali ketika saya berada di PT. TMMIN. Sedari awal hingga akhir mencermati penjelasan dari pihak manajemen PT. TMMIN, 5 kata prinsip yang sering digaungkan di tempat bekerja saya dahulu, di tempat ini sama sekali tidak terdengar.

Justru selama mengunjungi PT. TMMIN, kata-kata asing berbahasa Jepang makin bertambah. Misalnya saja; Monozukuri, Kaizen, Jidoka, Andon, Haizen Hoshiki, dan kata lainnya yang membuat saya tersenyum bahagia karena pengetahuan makin bertambah.

(Penjelasan Mengenai Jidouku | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Namun, mencermati setiap penjelasan Mbak Bianca, Pak Turmudi sebagai Executive General Manager TMMIN, dan juga Pak Jatmico sebagai Manager Administration Division (PAD), saya jadi mengerti kalau prinsip 5S yang pernah saya praktikkan di perusahaan terdahulu, merupakan bagian dari prinsip Kaizen di tempat ini, yang berarti sempurnakan, improvement dilakukan terus menerus, karena tidak ada yang sempurna kecuali SangMahaPencipta.

Maka tak heran ketika mengelilingi area PT TMMIN-SUNTER 1 PLANT yang merupakan anak perusahaan Toyota Motor Corporation yang berpusat di Jepang, dan diresmikan oleh Mashiro Nonami pada 17 Desember 2012, banyak hal-hal yang terasa baru bagi saya, meski beberapa hal sudah tak asing karena pernah bekerja di perusahaan Jepang sebelumnya.

(Batu Peresmian PT. TMMIN)

Kenyamanan fasilitas menjadi sorotan utama karena berhubungan dengan kinerja member. Selama berada di area perusahaan, mulai dari auditorium, kantin, musola, tempat produksi pembuatan mesin dari proses perakitan hingga pengemasan, lalu sport center, inilah fasilitas ramah bagi member yang saya rasakan sudah membudaya. Budaya  di perusahaan tersebut berkaitan erat dengan 18 karakter positif bangsa Indonesia, misalnya:

1. Makanan dan Hubungannya dengan Peduli Lingkungan serta Peduli Sosial

Mungkin, dianggap hal biasa bagi orang yang belum mengetahuinya. Tetapi, di tempat ini ada yang berbeda. Begitu mau masuk kantin, kita bisa melihat tampilan pilihan menu makanan hari ini di monitor. Masuk kantin harus lewat jalur sebelah kiri dan keluar lewat jalur sebelah kanan. Aturan ini sangat jelas agar member tidak saling bertabrakan ketika berjalan.

Di dalam kantin, member bebas memilih sajian makanan yang sudah tersaji di atas tray. Menunya cukup variatif. Gizi makanannya sangat terjamin. Bahkan, menurut saya porsinya sangat banyak. Hingga saya penasaran dan mengajak berbincang Bianca, staf PAD sebagai salah satu pemandu #KompasianaVisit, yang pas banget duduk di hadapan saya.

(Kompasianer Mencicip Makanan di Kantin TMMIN | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

(Porsi Makan Siang di Kantin TMMIN | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Pada saat itu juga saya menuntaskan kepenasaran dengan bertanya tentang makanan di kantin ini. Ada satu informasi yang membuat saya tercengang.

“Makanan yang tidak habis ini nanti dibuat pupuk kompos,” jelas Bianca. “Pupuknya dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di sekitar pabrik dan juga dibagikan kepada masyarakat di sekitar perusahaan. Kalau beli pupuk di pinggir jalanan di dekat sini, bisa jadi pupuk itu berasal dari tempat kita.”

Wow, Sungguh menakjubkan! Bagi orang biasa, makanan sisa mungkin hanya jadi sampah basah, dibuang ke tempat sampah tanpa tahu nanti akan jadi seperti apa.

Namun, di TMMIN ini justru “makanan sisa” dimanfaatkan untuk lebih memberi keuntungan bagi lingkungan alam dan juga lingkungan manusia sebagai makhluk sosial di sekitarnya. Pastinya, siapapun yang menghirup oksigen dari tanaman ini juga merasakan manfaatnya secara langsung ataupun tidak langsung.

Untuk lebih meyakinkan, sore hari ketika ada kegiatan futsal antara tim karyawan PT. TMMIN dan tim Kompasianer, saya bertanya kepada seseorang mengenai pupuk hasil buatan karyawan di tempat ini.

“Memangnya tadi Neng tidak melihat yang mengambil sampah?” tanya petugas kebersihan yang sudah bekerja sejak tahun 2003. “Mereka memilah sampah, memisahkan jadi beberapa bagian.”

 Saya menggeleng, “Tidak, Pak. Kami di sini hanya beberapa jam. Itu pun terbatas melihat ruangan tertentu saja.”

“Ruang pembuatan pupuk ada di belakang. Saya bisa mengajak ke sana, tapi harus minta izin dulu.”

Wow, aturan yang ketat tapi Bapak ini benar-benar loyal. Padahal bisa saja member tersebut langsung mengajak saya menunjukkan tempatnya. Tetapi, ternyata tidak. Bapak tersebut benar-benar mematuhi aturan.

2. Kata-kata Positif dan Hubungannya dengan Cinta Damai

Begitu memasuki ruangan produksi, tim #KompasianaVisit menyempatkan berpose bersama. Dari spanduk sudah terlihat banyak kata-kata positif, atau teman saya biasa menyebutnya “wisdom words”.

(Kompasianer Berpose Bersama di Area Produksi | Foto: Kompasiana.com - Id Satto))

Bahkan sebenarnya dalam batu peresmian yang paling awal saya temui sebelum ke ruangan auditorium, yang ditandatangani Masahiro Monami, terdapat kata-kata positif tentang renovasi bangunan sebagai bagian dari semangat karyawan agar di masa depan lebih cemerlang, bahagia, dan hebat.

Di pintu masuk pabrik, ada tulisan bad news first. Di TMMIN, menyampaikan kabar buruk lebih penting agar mereka segera menangani masalah. Baru kemudian menyampaikan kabar baik. Tentunya, hal ini sangat mudah untuk dimaklumi. Apabila kabar baik terlebih dahulu yang disampaikan, kemudian mendengar kabar buruk, tentu akan mudah menjadi down. Berbeda ketika kabar buruk telah terselesaikan masalahnya, kemudian mendapat kabar baik, pasti bahagianya menjadi ganda. (Jadi, jangan pernah menyembunyikan berita buruk!)

(Penjelasan Pak Rosyid Ketika Memasuki Ruangan Produksi | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Dalam sesi tanya jawab, secara tidak langsung pihak TMMIN menceritakan mengenai hal tersebut.

“Kalau di lapangan banyak kata-kata positif, karena kebiasaan itu bisa disampaikan. Berawal dari budaya Jepang kemudian mengembangkan sendiri.”

Semua kata-kata atau kalimat di berbagai ruangan memiliki falsafah yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kata-kata yang tertulis di spanduk area packing, “Yoi Shina Yoi Kangae=dari pilihan yang baik menghasilkan produk yang baik.”

Pasti mudah memahami ungkapan tersebut, bukan? Sederhana, singkat, mudah untuk dipahami, dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebiasaan baik yang mendarah daging.

Berdasarkan pengalaman, kata-kata motivasi sekecil apapun sangat berarti bagi kehidupan seseorang. Melalui kata-kata, baik tertulis atau langsung diucapkan, seseorang bisa terpengaruh lebih baik dan juga lebih buruk jika kata-kata itu berupa ajakan negatif.

Di sekolah, tempat saya mengajar, tulisan kata-kata positif atau moto menjadi penilaian tersendiri oleh asesor (tim penilai akreditasi sekolah) dalam membuat penilaian kelayakan sekolah.

Dan apabila mengamati jejaring sosial motivator Indonesia yang sudah mendunia (Mario Teguh), kata-kata motivasinya selalu diretweet oleh ratusan bahkan ribuan orang dalam hitungan detik. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kata-kata positif, kata-kata yang dapat memberikan kedamaian, baik dalam bentuk tertulis tidak langsung diungkapkan dalam bentuk lisan.

Hampir di seluruh area PT. TMMIN bertebaran kata-kata positif dalam berbagai tulisan. Ada yang berbahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Semboyan-semboyan yang sangat ramah, menentramkan jiwa member sebagai orang yang sehari-hari berada di lingkungan perusahaan. Fasilitas sederhana yang mungkin belum terdapat di perusahaan lainnya.

3. Papan KPI Achievement Hubungannya dengan Tanggung Jawab

Masuk pabrik langsung ketemu papan pencapaian. Papan ini berfungsi untuk mengingatkan karyawan agar lebih menghargai waktu, keamanan lingkungan, produk, kualitas produk, dan lainnya.

Papan petunjuk dalam pabrik adalah papan dengan prinsip yang mudah dipahami, dimengerti, mempermudah pengunjung untuk mengetahuinya.

Selain itu berfungsi juga untuk mempelajari produksi mesin dan juga meneruskan pekerjaan di lingkungan agar menghasilkan produk yang lebih sempurna. Dari sini belajar prinsip Kaizen, menghargai waktu walaupun 1 detik. Serta menerapkan sistem Clean Bright Comfort.

Di dalam ruangan harus mengenakan pakaian putih tidak boleh gelap supaya kalau ada kecelakaan mudah untuk dikenali dan ditolong. Warna hitam dilarang di tempat ini.

Pencapaian diupdate setiap hari.

(Kompasianer Serius Memperhatikan Penjelasan Mengenai Achievment | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

 

4. Oasis, Hubungannya dengan Kreativitas dan Kedamaian, serta Peduli Lingkungan

Oasis merupakan area hijau di tengah-tengah pabrik. Terasa ada taman di tempat bekerja. Ada gemericik airnya. Sangat nyaman sesuai hasil penelitian kalau di tempat hijau bisa menyehatkan mental dan jiwa. Tempatnya luas, nyaman, rapi, bersih, tempat kerjanya formen daan grup leader.

Pokoknya, di TMMIN, “Work place is my home”.

Berdasarkan hasil penelitian, taman hijau cukup ampuh untuk kesehatan mental. Mereka yang seringkali depresi diarahkan untuk lebih sering berolahraga atau sekedar mengunjungi taman untuk menciptakan keharmonisan dan ketenangan hidup.

Oasis ini benar-benar menjadi tempat istirahat yang representatif di tengah area manufacturing yang patut dicontoh.

(Oasis, Taman di Tengah Area Pabrik | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

 

5. Dojo Room, Training Center

Waktu kami berada di auditorium, sebelum memasuki lapangan, Bu Renny Yuharni, PPA Dept PAD Sunter 1, menjelaskan tentang safety di lingkungan pabrik. Banyak sekali aturannya, diantaranya; saat itu kita sedang di auditorium, kemudian terjadi hal yang tidak diinginkan seperti gempa, maka janganlah panik. Segera berlindung di bawah meja atau tunggu sampai reda, kemudian baru turun tangga. Kalau ada kebakaran, berteriaklah kebakaran. Dan masih banyak lagi safety rule lainnya yang tentu saja semua untuk menjaga keselamatan. Seperti yel, yel, yang digaungkan, “Safety Yes, Accident No!”. Safety is number one.

Saya yakin, hal seperti ini disampaikan pasti disampaikan ketika trainig di dojo room sebagai tempat training.

Uniknya, di TMMIN selalu ada training setiap hari supaya keeterampilan dan pengetahuan terasah dan meningkat. Training ini untuk semua member dari bawah sampai atas.

 

(Petunjuk di Area Pabrik TMMIN Menuju Dojo Room | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

6. Asakei

Asakei merupakan ruang khusus tempat meeting pagi untuk membahas proses produksi berjalan selama sehari semalam. Di perusahaan ini ada 2 shift, siang dan malam. Sekaligus, asakei merupakan tempat istirahat yang nyaman untuk karyawan selama 10 menit break/ istirahat.

7. Area Baca

Area baca letaknya tak jauh dengan oasis, di seberangnya, di dekat pintu sehingga cahaya matahari terlihat begitu bebas masuk ruangan. Tempat yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan, memberikan kesempatan kepada member untuk terus belajar dan melakukan perbaikan ini sangat nyaman. Lebih nyaman dibanding ketika saya membaca buku di perpustakaan umum milik pemerintah atau perpustakaan mana pun yang pernah saya kunjungi sebelumnya.

Penerapan budaya baca ala Jepang yang rajin membaca di mana saja diterapkan di perusahaan, jadinya sangat mencengangkan. Di sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin ada ruang khusus baca.

Sementara berdasarkan pengalaman saya sendiri, di sekolah-sekolah tertentu, bahkan di sekolah tempat saya mengajar, ruang bacanya tidak senyaman area baca di TMMIN. Membuat saya berkaca dan harus segera melakukan perbaikan agar ruang baca di sekolah mulai semester ini lebih nyaman, senyaman area baca di TMMIN.

(Area Baca di Seberang Oasis | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

8. Etalase Prestasi dan Hubungannya dengan Menghargai Prestasi

Ketika melewati measuring room, saya melihat banyak sekali piala, terjajar rapi di etalase. Kekaguman saya menjadi pertanyaan dan secara tidak langsung terjawab oleh pemandu di sela-sela perjalanan mengitari area pabrik.

Penerapan filosofi Asakai di perusahaan ini sangatlah baik. Dengan komunikasi mereka dapat meningkatkan kualitas produk untuk memberikan senyum kepada pelanggan. Kesungguhan menaati standar kerja mencerminkan kemauan untuk memajukan perusahaan. Hal-hal seperti ini tentunya mendorong pencapaian prestasi yang lebih dari sebelumnya.

Di TMMIN, jika karyawan memiliki ide, maka karyawan tersebut dibayar. Kemajuan perusahaan berkat ide-ide, masukan, dan saran dari member. Jadi, banyak improvisasi dalam ruangan perusahaan.

Tiap tahun ada lomba ruang kerja paling bersih. Kompetisi yang sehat antar karyawan. Selain itu karyawan yang memiliki prestasi dalam bidang tertentu diberikan kesempatan untuk melatihnya dan mengikuti berbagai kegiatan lomba. Bahkan, mereka sudah menembus tingkat Asia.

Sungguh menjadi prestasi luar biasa, di dalam perusahaan manufaktur, selain prestasi perusahaan tempat bekerja, prestasi pribadi pun memiliki kesempatan lebih dikenal dan berkembang sesuai kemampuan.

9. Green Line (Jalur Hijau)

Keamanan dimulai dari dalam, itulah salah satu safety rule. Tak heran selama di pabrik, kita harus mengikuti aturan, berjalan di jalur hijau. Pejalan kaki hanya boleh berjalan di jalur hijau untuk menjaga keamanan dan ketertiban keadaan di dalam pabrik.

(Kompasianer Berjalan di Area Hijau | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

10. Tempat kerja yang bersih dan nyaman

Filosofi kerja PT. TMMIN 1 Sunter salah satunya lingkungan harus clean, bright, and comfort, agar bisa bekerja dengan nyaman dan  produktivitas maksimal. Serta Kaizen yang berarti sempurnakan terus, maka ini memungkinkan semua untuk dapat berinovasi. Seperti sudah diutarakan sebelumnya, member yang memiliki ide di perusahaan ini akan mendapat penghargaan yang layak.

Selama beraada TMMIN, saya tidak menemukan sampah selembar pun. Saat berada di area pabrik, saya melihat sekeliling yang nyaman, bersih, rapi, dan teratur. Hal tersebut tentunya tak lepas dari kemudahan fasilitas, misalnya tempat sampah di dekat area kerja.

(Tempat Sampah di Seberang Area Hijau | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

11. Pengembangan Teknologi industri

Mesin-mesin di Toyota in telah digunakan sejak 2004 hingga sekarang. Ada 86 mesin. Setiap pekan ada pembersihan mesin sekitar 1 jam. Setiap harinya, mulai dari supervisor sampai manajer harus merawat mesin dengan bersih-bersih mesin. Pemeriksaan mesin merupakan pemeriksaan rutin untuk memperlancar proses produksi.

Seiring perkembangan dan banyaknya masukan dari member, maka ada beberapa inovasi dalam hal pengembangan teknologi industri, misalnya; hadirnya AGV yang merupakan hasil inovasi untuk mempermudah pekerjaan mengangkut beban berat. AGV ini sangat unik, ketika kami lewat, mobil robot pemalu ini berhenti seketika.

(AGV, Mobil Robot | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

Ada lagi Andon, alat deteksi dini kesalahan dalam produksi. Berfungsi untuk memanggil grup leader dengan menarik tambang plastik kuning, berupa lampu kuning dan merah untuk memberitahu sesuatu kalau ada kesalahan.

Area kerja di pabrik diberi karpet supaya empuk pijakannya dan karyawan tidak mudah lelah. Ada juga sistem lampu signal otomatis sebagai tanda supaya ada pegawai pengganti.

12. Tempat beribadah (Mushola)

Umat muslim memiliki kewajiban 5 waktu sebagai ibadah pokoknya. PT. TMMIN menfasilitasi tempat beribadah dengan baik. Waktu berada di area auditorium, mushola sangat nyaman. Dan waktu berada di ruang sport centre, ruangan kegiatan terakhir kunjungan, saya terkagum-kagum di dalam ruangan ini pun ada mushola yang cukup luas. Karyawan sedang berjamaah melaksanakan sholat maghrib. Terasa sekali suasana religius di sekitar ruangan yang biasanya dipakai tempat berolahraga.

Saya jadi teringat ucapan Ibu Reni, “Di sini karyawan muslim wajib sholat.”

13. Eye Wash Station

Tampaknya, hal terkecil pun di TMMIN sangat diperhatikan. Ada ruangan khusus kalau member kelilipan.

(Eye Wash Station | Foto: Kompasiana.com - Id Satto)

14. Toilet

Fasilitas satu ini penting sekali. Selama saya berada di sana, kebersihan toilet sangat terjaga serta mudah terjangkau tanpa harus melewati beberapa gedung. Ya, terbayang, kan, kalau toilet jauh dijangkau dan harus melewati beberapa gedung, belum apa-apa, bisa-bisa kita sudah kebelet kalau ruang pembuangan jauh dari tempat kita berada.

15. Sport Centre

Selama ini belum pernah membayangkan di perusahaan manufaktur ada ruangan khusus untuk olahraga. Bahkan, jenis olahraganya pun beragam. Selain futsal, ada juga biliar.

Bahkan, Mbak Bianca sempat menawari kami yang perempuan untuk ikut kelas yoga.

Waw, tidak pernah menyangka PT. TMMIN memfasilitasi kesehatan jiwa dan raga, lahir dan batin.

(Sport Centre di Area Perusahaan TMMIN) 

Mungkin, masih banyak lagi fasilitas ramah member lainnya yang belum saya ketahui. Tetapi, selama berada di perusahaan ini, saya belajar banyak hal. Perusahaan berusaha menghemat energi menggunakan sistem tertentu dan semaksimal mungkin mendapat terang sinar matahari.

TMMIN Sunter Plants berusaha mewujudkan kualitas: zero warranty claim and zero after market claim. Jadi, berusaha menjamin kualitas barang sebelum sampai ke pembeli. Semaksimal mungkin dicek dulu semua bagian. Sebelum dikirim diperiksa menggunakan standar pabrik, seperti; pengecekan mesin, lampu, rem, dan semua rutin di cek di minggu ketiga hari Selasa

Ada satu tulisan yang menarik di PT. TMMIN; datang penuh semangat, pulang dengan selamat. Dan inilah hasil kunjungan yang benar-benar menakjubkan. Alhamdulillah saya selamat dan dapat membagikan pengalaman menarik tak terbayangkan sebelumnya.

I=\* Semoga Bermanfaat */=I

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun