1. Personal MasteryÂ
Didefinisikan sebagai individu yang berkomitmen untuk terus belajar sepanjang hayat dan mengembangkan diri, bertujuan untuk mencapai potensi penuh dari diri mereka. Dengan latar belakang seorang tenaga kesehatan, saya sudah mengambil janji untuk terus update ilmu pengetahuan dan berkomitmen untuk belajar agar dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi saya menghadapi kondisi pasien yang beragam dan lingkungan baru. Ilmu pengetahuan yang  terus maju dan berkembang ini menjadi sebuah tantangan kita kedepannya.
2. Mental ModelsÂ
didefinisikan sebagai asumsi, pola pikir atau keyakinan individu yang dapat memengaruhi cara mereka mengambil keputusan dan memahami dunia. Pada model ini individu harus mengenali asumsi pribadi mereka yang dapat membatasi pemikiran untuk maju. Mental model juga mengarahkan individu untuk dapat mengembangkan pola pikir yang terbuka dan fleksibel dengan kondisi yang baru. Kemajuan teknologi menuntut masyarakat saat ini untuk menerima dan mempelajarinya dalam sektor apapun sehingga masyarakat harus merubah cara pandangnya terhadap sebuah teknologi. Begitupun dengan sektor kesehatan, pengalaman bekerja sebelumnya membuat saya harus mengidentifikasi dan memperbarui pola pikir terkait pelayanan kesehatan yang bertujuan agar sesuai dengan praktik terbaik terkini. Kondisi dinamis dari pelayanan kesehatan saat ini, menuntut individu yang berada di dalamnya cepat beradaptasi dengan hal tersebut. Â
3. Shared Vision
Didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah organisasi untuk menciptakan dan memelihara visi yang sudah dibuat dan dibagikan bersama oleh semua anggota. Visi bersama dari sebuah organisasi harus dapat menginspirasi individu didalamnya untuk menyelaraskan visi pribadi, sehingga mereka merasa memiliki visi tersebut dan berkontribusi untuk meraihnya. Sebuah organisasi layanan kesehatan harus mendorong anggota tim berbagi visi yang sama yaiti memiliki visi memberikan pelayanan berkualitas tinggi dan profesional.
4. Team LearningÂ
Didefinisikan sebagai proses pembelajaran kolektif antar anggota tim yang bekerja sama secara efektif. Dalam model ini harapannya semua anggota dapat mendengarkan, selalu berdiskusi dan menghargai adanya perbedaan pandangan dari semua anggota tim. Selama proses pembelajaran tersebut konflik pasti akan muncul sehingga dibutuhkan penyelesaikan secara konstruktif guna mencapai hasil yang lebih baik. Berdasarkan pengalaman sebelumnya menjadi sangat penting untuk berkomunikasi secara efektif dengan sejawat dan profesi lain karena kondisi pasien yang kompleks menjadi pressure tersendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari masing-masing bahwa hasil yang optimal akan diperoleh bila kita berkolaborasi secara efektif dalam proses pemulihan pasien. Â
5. System ThinkingÂ
berkaitan dengan keempat disiplin sebelumnya dimana individu harus dapat mengintegrasikan dan memahami hubungan diantara berbagai elemen tersebut sebagai sebuah sistem secara keseluruhan. Disiplin ini menuntut kita melihat adanya pola dan hubungan dari sebuah kejadian, alih-alih hanya berfokus pada kejadian invidu. Identifikasi adanya leverage points (titik pengungkit) untuk menghasilkan adanya perubahan yang signifikan dalam sebuah sistem. Kebijakan yang dibuat dalam dunia kesehatan dapat memengaruhi kinerja sebuah organisasi dan orang-orang yang terlibat. Diperlukan kemampuan dalam melihat secara utuh dan tidak terpotong-potong sehingga keputusan strategis dapat diambil dengan mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh.