Mohon tunggu...
Surya Asri Simbolon
Surya Asri Simbolon Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan Kolom Air

selalu pengen mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjaga Penyu, Aturan Konservasi atau Tradisi Adat?

28 Januari 2019   10:26 Diperbarui: 28 Januari 2019   10:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : twitter/@HumasBKIPM

Selain faktor alam dan predator, keberadaan manusia juga menjadi penyebabnya. Manusia tahu jika telur penyu memiliki nilai ekonomis tinggi. Jadi terdapat beberapa oknum yang dengan sengaja mengambil telur penyu untuk dijual. 

Kegiatan tersebut berdampak pada siklus reproduksi dan perkembangbiakan penyu akan terputus.

Melihat kondisi tersebut, maka bukan sesuatu yang mengejutkan lagi jika penyu masuk dalam kategori Biota yang dilindungi. Pemerintah dan NGO melakukan beberapa tindakan untuk tetap mempertahankan keberadaan penyu di bumi.

Dengan sudah banyaknya balai Konservasi penyu di Indonesia terlihat jelas bahwa keberadaan penyu harus tetap dipertahankan.

Aturan dan larangan untuk tidak menangkap penyu dan mengambil telur akhir-akhir ini sudah mulai berjalan seperti yang diharapkan oleh pihak pelaku konservasi.

Terkadang tidak semua lokasi yang dengan mudah menerima aturan tersebut.

Baca Juga : Coral Transplantion, Rehabilitation or Destruction?

Pulau Marore dan Desa Batugoyang seperti yang saya sebutkan di atas merupakan contohnya. Kedua lokasi ini tidak dengan mudah menjalankan aturan-aturan konservasi penyu yang selalu disampaikan.

Pulau Marore (Desa Marore) dan Desa Batugoyang merupakan 2 lokasi yang masih menjunjung tinggi tradisi adat. Tradisi adat yang turun - temurun dari nenek moyang mereka yang tetap dijaga dan dijalankan hingga saat ini.

Terdapat beberapa kegiatan ritual yang biasanya dilakukan setiap tahunnya atau 1 kali dalam 2 tahun.

Terkadang acara ritual adat tersebut bertentangan dengan aturan konservasi yang disebutkan diatas tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun