3. Sikap terhadap pembicara
Sikap seseorang sebagai teman atau lawan terhadap pembicara sering mempengaruhi cara mereka mendengarkan secara aktif. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaknetralan dalam menerima pesan yang disampaikan oleh pembicara.
4. Mendengar apa yang diharapkan
Seringkali orang terkesan oleh pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara. Namun, banyak pendengar yang tidak benar-benar memahami maksud dari pembicaraan tersebut. Mereka cenderung hanya mendengar apa yang mereka inginkan untuk didengar, bukan apa yang sebenarnya disampaikan.
5. Mendengarkan secara setengah-setengah
Hanya kata-kata yang diperdengarkan, tanpa memperhatikan konteks pembicaraan, ekspresi yang muncul, perubahan nada suara, atau pesan nonverbal lainnya.
6. Gangguan emosional
Meskipun komunikasi merupakan alat yang sangat efektif untuk mengekspresikan emosi, tidak semua orang mampu memahami, mengendalikan, atau menjelaskan perasaan mereka yang sesungguhnya.
7. Situasi dan keadaan sekitar
Lingkungan atau tempat di mana komunikasi berlangsung berperan penting dalam kemampuan seseorang untuk mendengarkan secara aktif. Jika terdapat gangguan yang signifikan dari lingkungan sekitar, maka kelancaran komunikasi akan semakin terhambat.
Kesimpulannya, keterampilan mendengarkan secara aktif dalam komunikasi interpersonal ternyata tidak hanya memperlancar komunikasi tetapi juga memberi efek yang positif terhadap hubungan di dalamnya. Keterampilan mendengarkan secara aktif menjadi kunci dalam komunikasi yang efektif dan penuh makna. Meski begitu, terdapat beberapa tantangan ketika mendengarkan aktif dan untuk menghindari tantangan tersebut kita perlu memiliki strategi dan persiapan yang memadai sebagai dasar dalam berkomunikasi. Â Keterampilan mendengarkan secara aktif tidak akan tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dilatih dan dikembangkan sedemikian rupa. Adapun yang harus diperhatikan dalam mendengarkan secara aktif adalah kesiapan fisik dan mental dalam kegiatan komunikasi tersebut. Keterlibatan empati dan pikiran yang terbuka dapat menumbuhkan sikap mendengarkan yang aktif. Ungkapan manusia diberikan dua telinga dan hanya satu mulut dapat senantiasa mengingatkan betapa penting sikap mendengarkan. Kesediaan mendengarkan orang lain secara aktif dapat menjadikan hubungan dengan orang lain menjadi lebih nyaman dan tenteram.