Mohon tunggu...
Suryana Ependi
Suryana Ependi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi Guru

Belajar menjadi pengajar dengan banyak belajar. Sebagai insan yang mencintai semesta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengetahuan Lokal Masyarakat Baduy sebagai Paradigma Baru

15 Oktober 2024   11:25 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat adat Baduy salah satu masyarakat adat yang masih memegang teguh pada peraturan adat, khususnya yang berkaitan dengan pelestarian alam. 

Meskipun masyarakat adat Baduy terbagi menjadi dua bagian yaitu, masyarakat adat Baduy luar dan Baduy dalam. 

Pembagian ini terlihat pada pola kehidupan sehari-hari, Baduy dalam sebagai kelompok yang masih memegang teguh pada peraturan adat sedangkan Baduy luar agak sedikit longgar meskipun dua-duanya memiliki keyakinan yang sama. 

Masyarakat Baduy memiliki pedoman yang harus dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat adat Baduy, pedoman itu disebut dengan Pikukuh Sapuluh dan Pikukuh Karuhun.

Pada pikukuh karuhun merupakan pedoman bukan hanya untuk masyarakat Baduy saja melainkan masyarakat luar yang melakukan kunjungan ke Baduy harus menaati pikukuh karuhun. 

Isi dari pikukuh karuhun tersebut misalnya Dilarang masuk kedalam hutan larangan (leuweung kolot) untuk menebang pohon, membuka ladang atau mengambil hasil hutan lainnya, dan Dilarang menggunakan teknologi kimia, seperti menggunakan pupuk, dan obat pemberantas hama penyakit dan meracuini ikan. 

Pedoman tersebut sebagai upaya yang dilakukan oleh masyarakat adat Baduy sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang meliputi seluruh makhluk hidup di dalamnya.

Kita perlu melihat etika dengan corak paradigma masyarakat adat Baduy karena bagaimanapun juga etika merupakan ilmu yang berbicara mengenai tindakan. Ada harapan dengan penanaman nilai-nilai etika terhadap alam, dapat melahirkan sebuah pandangan yang akan melahirkan sikap bahwa menjaga lingkungan merupakan kewajiban manusia sebagai yang diamanahkan dan harus dilaksanakan. Pikukuh atau pedoman yang membersamai masyarakat Baduy, memerintahkan manusia untuk tidak membuat kerusakan di bumi, berarti Baduy memiliki sebuah paradigma yang sangat menekankan akan pentingnya penyelematan, perawatan dan pelestarian lingkungan hidup.

Masyarakat Baduy pada pengelolaan alam memiliki sifat konservasi yang sangat baik berkaitan mengelola dan memanfaatkan alam. 

Terbangunnya sebuah pandangan hidup untuk melakukan pelestarian terhadap lingkungan terlihat dari cara penilaian terhadap alam seperti adanya amanah buyut (pesan moyang) yang masih dipegang teguh sampai sekarang. 

Amanah buyut merupakan sarana untuk menjaga keseimbangan dengan alam, keseimbangan tersebut bisa terbangun ketika masyarakat Baduy mampu harmonis dengan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun