Tahapan penghalangan ini merupakan suatu hal yang perlu dipahami untuk dapat menuju pada kesempurnaan ibadah. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa hal-hal yang dapat menjadi penghalang itu ada empat perkara, yaitu sebagai berikut:
Penghalang pertama yaitu dunia beserta isinya. Untuk bisa melewati tahapan ini Imam al-Ghazali merekomendasikan untuk dapat melepaskan diri dari kesengan dunia yaitu mengambil jalan hidup zuhud.
Penghalang kedua yaitu makhluk atau manusia. Manusia dapat menjadikan kita sibuk dengan ibadah kepada Allah Swt, manusia juga mampu membuat kita lalai bahkan membuat kita jauh dari ibadah.
Penghalang ketiga yaitu setan. Setan merupakan musuh yang selalu mengantarkan manusia untuk tidak melakukan ibadah kepada Allah Swt. Sebagaimana Allah Firmankan "Seseungguhnya setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuhmu." (Q.S. Fathir 35:6).
Penghalang keempat hawa nafsu. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa hawa nafsu merupakan bagian dari penghalang manusia menuju kesempurnaan ibadah. Hawa nafsu selalu senantiasa membawa manusia ke arah keburukan. Sehingga perlu untuk bisa melawan hawa nafsu.
Tahapan Rintangan-rintangan Ibadah
Imam Al-Ghazali juga menggambarkan akan ada tahapan rintangan-rintangan ibadah, rintangan ibadah akan membawa kepada jalan untuk jauh kepada kesempurnaan ibadah. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ada empat tahapan pada rintangan ibadah, yaitu sebagai berikut:
Rintangan pertama yaitu rezeki dan keingininan memilikinya. Tawakal merupakan jalan yang Imam Al-ghazali rekomendasikan untuk menghindari hal-hal keinginan memiliki segala hal yang sifatnya duniawi.
Rintangan kedua yaitu lintasan pikiran dan keingininan yang ada didalamnya. Melewati rintangan kedua ini dengan jalan memasrhakan segala urusan kepada Allah Swt.
Rintangan ketiga yaitu Qada. Qada merupakan sikap ridha terhadapnya, kita harus senantiasa ridha atas segala ketentuan Allah Swt.
Rintangan keempat yaitu berbagai kesulitan dan musibah. Kehidupan selalu senantiasa bergulir dalam roda-Nya. Hendaknya ketika mengalami kesulitan manusia diperkenankan untuk bersikap sabar.
