"Dengar ya Arini, kami sudah berikan yang terbaik buat kamu... Lihat Bulik kamu itu, Sudarmi, dijodohkan dengan Darsono tidak mau, malah pilih si Rajesh yang ganteng dan baik hati. Kamu lihat sendiri kan? Sekarang hidupnya susah ditinggal suami, hartanya dibawa kabur. Coba kalau jika menjadi istri Darsono sudah jadi Juragan batik terbesar di Pekalongan. Renungkan nduk."
"Tapi kan..." Arini mencoba menjawab
"Tidak usah pakai tapi-tapian.... besok kamu siap-siap saja kita akan pertemukan kamu dengan Aryanto. Titik!"
"Ibu Kejam!"
"Suka tidak suka, kamu harus siap besok!" Kata Ibu Arini sambil membanting pintu.
**
Saat Dimas memasuki rumah Eyang Darmo yang besar, dia melihat sudah banyak orang berkumpul dimana sebagian diantaranya adalah kerabatnya.
Kemudian ada sepasang suami istri parobaya mendekati keluarga Dimas
"Oh... ini ya Aryanto.... ternyata ganteng dan gagah bu putramu ini. Cocok jadi mantuku..." Kata ibu itu.
"Sungkem leh sama mertuamu" Perintah Ibu Dimas
Dimas memandang keduanya dengan dingin.