Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dimas dan Arini (6)

10 Oktober 2018   12:21 Diperbarui: 10 Oktober 2018   13:14 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimas terdiam dan mengangguk.

Sesampai di rumah eyang darmo, tampak sudah ramai sanak saudara berkumpul. Saat turun dari kendaraan Bapak dan Ibu disambut oleh Eyang Darmo.

"mana cucuku sing ganteng itu?" Tanya Eyang Darmo

"Itu lho mbah, ayo Dimas sungkem sama eyang Darmo. Dia ini pengganti kakekmu almarhum."

Dimas langsung sungkem meski dalam hati masygul.

"Keluarga Eyang Prawiro sudah kumpul ?" Tanya Bapak Dimas

"Mereka sudah datang sejam yang lalu. Monggo masuk..."

***12 Jam Sebelumnya***

Di rumah Arini terjadi ketegangan. Ibu Arini mencoba membujuk Arini agar rela dijodohkan.

"Arini, Ibu dan Bapak sudah berbuat yang terbaik buat kamu. Perjodohan ini demi kebaikan kamu nak. Mana ada orang tua yang ingin anaknya susah..." Kata ibu Arini mencoba membujuk.

"Pokoknya Aku ngak mau bu...Arini ini manusia bukan robot yang bisa dia tur seenaknya." Jawab Arini sambil menangis tersedu-sedu. Aku ini sudah punya kekasih yang baik hati dan mencintai aku. Bagaimana kalau si Aryanto sontoloyo malah bikin aku susah dan sengsara!" jawab Arini sambil menangis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun