Mohon tunggu...
Suryadi Maswatu
Suryadi Maswatu Mohon Tunggu... Jurnalis - Kita sama, kita satu, kita indonesia

Kemiskinan Sejati bukanlah semalam tanpa makan, Melainkan sehari tanpa berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gerakan Mahasiswa Makassar Ukir Sejarah Baru

25 September 2019   01:02 Diperbarui: 25 September 2019   01:50 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa bijak, jika lisan tak mampu untuk menjawab opini yg berkembang, akal sudah tak mampu untuk melahirkan solusi,
maka hanya ada satu kata "SOLUSI" gerakan suara lantang mahasiswa.

Atas kesadaran inilah, ribuan Mahasiswa se-Kota Makassar turun ke jalan swcara berjamaah menggelar orasi terkait penolakan RUU KUHP dan KPK, Selasa 24 September 2019. Para mahasiswa yang berasa dari seluruh kampus di Kota Makassar terus bertahan dan memblokade jalan yang ada di Makassar.

Massa demonstrasi ini mengatakan jika mereka hendak bertahan untuk menduduki kantor DPRD Sulsel demi mendapat kepasrian soal aspirasi yang hendak disampaikan.

"Kami akan terus bertahan sampai kami tembus di kantor DPRD Sulse untuk menyampaikan tuntutan kami terhadap penolakan RUU KUHP dan KPK," demikian kutipan singnat salah seorang orator.

Awal Bentrok hingga Gempuran Gas Air mata:
Awal mulah bentrok Mahasiswa vs Polisi. Akibat dari pemblokiran jalan ini, sejumlah jalan di Makassar harus dialihkan demi menghindari kemacetan. Bahkan sejumlah ruas jalan protokol macet atau lumpuh total.

Akibatnya, aparat ingin jalan lancar harus menagamankan gedung DPRD agar mahasiswa tak boleh masuk. Namun, aksi demonstrasi ribuan mahasiswa Makassar didepan kantor DPRD Sulsel ricuh tiba-tiba dengan aparat kepolisian.

Mahasiswa yang hendak berorasi didepan gedung tiba-tiba terjadi cek-cok keributan dengan aparat keamanan. Sehingga saling melempar batu tak terhindarkan anatara dikelompok mahasiswa vs aparat kepolisian. Dan ratusan mahasiswa ditangkap.

Entah siapa terpancing emosi duluan, sejumlah polisi langsung menembakkan gas air mata ke arah demonstran, disambung water canon ke arah pendemo, otomatis massa aksi berhamburan.

Lantas inilah dimanfaatkan aparat membubarkan mahasiswa dengan cara represif bahkan ada beberapa oknum melempari mahasiswa dengan batu yang berlarian ke arah showroom mobil dan rumah warga berdekatan dengan lokasi bentrokan.

Saat sore juga terjadi blokade jalan di beberapa kampus. Bahkan hingga malam pukul 22.00 wita. Masih ada pihak aparat menyisir mahaiswa di beberapa kampus. Misalnya di UNM, UMI, Unismuh dan Unibos.

Wartawan jadi Korban kekerasan:
Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi saat meliput aksi mahasiswa di gedung DPRD Provinsi Sulsel, selasa (24/9/19). Sedikitnya tiga wartawan dari media online berbeda menjadi korban pada aksi yang berujung bentrok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun