Mohon tunggu...
Suryadi
Suryadi Mohon Tunggu... -

Saya menulis dengan sikap rendah hati. Saya hanya berharap dari apa yang saya tulis, orang lain akan beroleh manfaat, walau mungkin hanya secuil. Dan saya berharap dari manfaat yang diperoleh orang lain dari tulisan saya itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan berkenan membalasnya dengan menunjukkan jalan kebenaran dalam hidup saya. (Personal page: http://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/surya-suryadi).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Perasaan Orang Muda dalam Pantun Minangkabau

10 Juli 2016   03:47 Diperbarui: 10 Juli 2016   16:00 3340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panau mambayang di dadonyo.

Limau manih condong ka Tiku,

Tiku nan condong ka Pariaman,

Hitam manih singkok’an pintu,

Dagang tajelo di halaman.

Setiap kebudayaan memberi limit tertentu pada ruang verbalnya untuk mengekspresikan erotisme. Tak ada kebudayan yang steril dari erotisme, karena erotise adalah bagian dari kehidupan manusia. Dalam kebudayaan Minangkabau ruang verbal untuk melukiskan erotisme itu tentu ‘diatur’ juga oleh unsur agama Islam, agama yang dianut oleh orang Minangkabau. Dari koleksi pantun klasik Minangkabau yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, dua bait pantun di bawah ini saya anggap paling erotis (mohon jangan diukur dari dunia anak muda Minangkabau zaman sekarang).

Ujuang Cino tanahnyo kuniang,

Nan badakek jo Bangkahulu,

Ambo batanyo ka nan Kuniang,

Apo nan bangkak dalam baju?

Apo badantang di parahu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun