Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemerdekaan "Catalunya" dan Dampaknya di La Liga

6 Oktober 2017   12:04 Diperbarui: 6 Oktober 2017   12:13 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari terakhir, suhu politik di Spanyol memang tengah memanas. Issue bahwa Catalonia ingin menggelar refrendum pada 1 oktober 2017 yang tentunya di larang pemerintah Spanyol yang berpusat di Madrid. Pemerintah Spanyol sendiri beranggapan bahwa refrendum tersebut ilegal karena tidak di setujui oleh pemerintah pusat yang berada di Madrid. Bahkan, disebutkan polisi anti huru hara Spanyol bertindak tegas dengan merampas kotak suara, menutup akses masuk ke tempat pemungutan suara, hingga menembakkan peluru karet kepada para pemilih dalam refrendum tersebut.

Berdasarkan rilis berita kompas.com tanggal 2 Oktober 2017, Pemerintah Catalonia mengumumkan bahwa 90% warga catalan yang melakukan pemungutan suara dalam refrendum tersebut menginginkan Catalonia merdeka. Hal yang tentunya bisa berimbas pada eksistensi Barcelona yang notabene merupakan identitas dan kebanggan warga catalan di La Liga.

Saat ini, catalan memiliki 3 wakil yang bermain di kasta teratas La Liga, yaitu Barcelona, Espanyol, dan Girona. Dalam satu kesempatan, Javier Tebas -yang merupakan Presiden LFP- pernah menegatakan bahwa jika catalonia merdeka, maka 3 tim tersebut tidak akan diizinkan di La Liga

"Sulit untuk mengizinkan Barcelona, Espanyol, dan Girona tampil di La Liga. Menurut saya, mereka akan membuat Liga Catalan yang tidak lebih baik dari Liga Belanda atau sejenisnya," ujar Javier Tebas, seperti dilansir ESPN.

Sementara itu, Presiden Federasi Sepak Bola Olahraga Catalonia, Gerard Estreva menyebutkan, Barcelona tidak akan bisa di paksa keluar dari LaLiga jika wilayah tersebut terpisah dari Spanyol, bahkan ia menyebut Barcelona --dan tim tim catalan lainnya tentunya- akan mempunyai kelebihan sendiri untuk memilih Liga mana yang ingin mereka ikuti.

"Jika Catalonia meninggalkan Spanyol, maka Barcelona akan memiliki kemewahan untuk memilih liga mana yang ingin mereka ikuti. "

Hal yang langsung di bantah Tebas dengan mengatakan bahwa hal tersebut --memilih Liga sendiri- tidak akan mudah, mengingat Dewan Legislatif Spanyol tentunya harus menyetujuinya.

Barcelona dan Catalunya memang merupakan bagian yang tak terpisahkan. Bahkan dalam akun resmi twitternya, Barcelona menjadi satu satunya tim asal Catalonia di La Liga yang secara gamblang menyatakan mendukung kemerdekaan Catalonia.

"Barcelona sepenuhnya mendukung referendum dan segala keputusan yang akan dihasilkan oleh masyarakat Catalunya "

Sementara klub catalunya lainnya, Espanyol lebih memilih menjauh dari situasi politik yang tengah memanas di Spanyol.

"Sepak bola harus tetap berada di luar pasang surut politik dan sosial."

Melihat Liga Lain

Jika kita mau melihat sedikit ke belahan bumi yang lain, hal yang di katakan Estreva sebenarnya bukanlah hal yang baru. Di Inggris misalnya, kita bisa melihat bagaimana Cardiff dan Swansea yang merupakan tim asal Wales berkompetisi di Premier League yang notabene merupakan kompetisi Liga Inggris. Sementara di Perancis, AS Monaco yang merupakan Negara Kerajaan memilih berkompetisi di Liga Perancis, mengingat negara mereka memang tidak memiliki Liga sendiri.

Mungkin, yang menjadi catatan tersendiri adalah bagaimana hubungan politik antara kedua negara yang bersangkutan tersebut. Misalnya saja, di Olimpiade kita bisa melihat pemain pemain tim nasional Inggris dan Wales bisa melebur menjadi satu tim dengan nama Britania Raya / Great Britain, yang mana tidak ada kata Inggris ataupun Wales dalam tim nasional tersebut. Hal yang sangat berbanding terbalik dengan Catalonia dan Spanyol sendiri jika menilik sejarah dan hubungan yang buruk dimana Catalan lebih sering dianggap pemberontak oleh Pemerintah Spanyol sendiri yang berpusat di Madrid, bumbu yang semakin menambah panas laga El Clasicco antara Barcelona dan Real Madrid yang merepresentasikan dua kubu besar di Spanyol. -selain Bosque tentunya-

sumber: panditfootball.com
sumber: panditfootball.com
Tim nasional Catalunya sendiri sebenarnya ada, meski tidak di akui secara resmi oleh FIFA. Beberapa kali Tim nasional Catalunya menggelar uji coba. Menurut data wikipedia,terakhir tim nasional Catalunya bertanding melawan Nigeria di tahun 2013 dengan Johan Cruyff sebagai pelatihnya. Jika saja catalunya benar benar merdeka dan memisahkan diri dari Spanyol tentunya hal tersebut akan berdampak signifikan pada tim nasional Spanyol yang notabene kebanyakan diisi oleh pemain pemain kelahiran catalunya. Gerrard Pique, Fabregas, hingga Jordi Alba dan Hector Bellerin  merupakan tulang punggung di tim nasional Spanyol kelahiran Catalunya. Selain itu, La Liga juga bisa di bilang akan turun pamornya di mana setiap musim EL Classico yang selalu menjadi tajuk utama takkan pernah ada lagi, walau di satu sisi Barcelona tentunya akan menjadi penguasa di Liga Catalan --jika saja benar benar ada-. Bahkan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane tak bisa membayangkan La Liga tanpa Barcelona.

Kemerdekaan suatu negara, refrendum, dan politik menjadi hal dinamis yang sangat menentukan masa depan sepak bola ke depannya . Kalau mau contoh, bisa di bayangkan bagaimana kuatnya negara Yugoslavia jika saja masih ada dan belum pecah menjadi beberapa negara seperti Kroasia, Slovenia, Bosnia, hingga Serbia Montenegro. Catalunya, saat ini berada di ambang kemerdekaannya. Legal atau tidaknya kemerdekaan tersebut menjadi cerita lain, toh pengakuan FIFA akan catalunya sendiri yang pastinya masih menjadi tajuk hangat jika saja kemerdekaan itu di akui oleh Pemerintahan Spanyol dan legal adanya. Dan semoga saja kemerdekaan Catalunya tidak berdampak pada kehilangan besar sebagai penikmat sepak bola.

"Saya tidak bisa melihat LaLiga tanpa Barcelona. Itu yang bisa saya katakan sebagai seorang penggemar sepakbola" --Zinedine Zidane

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun