Kuil pertama didirikan sekitar tahun 1925 dengan sangat sederhana yakni berdinding papan dan beratap seng. Kuil sederhana ini diberinama "Kuil Siwan." Kuil yang tentunya sangat jauh jika dibandingkan dengan Masjid dan Gereja ini didirikan di tepi Krung Aceh (Sungai Aceh).Â
Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan umat Hindu, tidak jauh dari kuil Siwan dan masih di daerah Kedah Kecamatan Kutaraja Banda Aceh tahun 1934 dibangun sebuah kuil baru yang diberi nama Palani Andawar.Â
Manifestasi Tuhan yang dipuja adalah Dewa Muruga. Kuil tersebut dipimpin oleh seorang pendeta dalam bahasa Tamil disebut Progider. Progider yang pernah bertugas di kuil itu adalah R. Basu dan setelah beliau meninggal dilanjutkan oleh pendeta Krishna Menon.
Pendeta Rada Krishna merupakan keturunan Tamil kelahiran Banda Aceh, 8 Maret 1962. Pendeta Rada Khrisna telah dikukuhkan sebagai pinandita di Kuil Palani Andawer oleh Guru Siwa Ganes Pandiyan dari India, serangkaian dengan pelaksanaan Maha Puja Pangguni Uthiram Thiruvila yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 April 2013 di Kuil tersebut.Â
Namun ironisnya, Pendeta Rada Khrishna harus mengurus kuil tersebut sendirian, mulai dari membeli keperluan puja harian, membersihkan kuil, menyapu dan ngepel lantai dan melayani umat yang ingin melakukan persembahyangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H