Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simbol Hindu di Serambi Mekkah

20 Juli 2020   09:23 Diperbarui: 20 Juli 2020   09:40 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi | Peneliti bersama Yang Mulia Wali Nanggro dan tokoh-tokoh Aceh di Kantor Majelis Adat Aceh

Kuil pertama didirikan sekitar tahun 1925 dengan sangat sederhana yakni berdinding papan dan beratap seng. Kuil sederhana ini diberinama "Kuil Siwan." Kuil yang tentunya sangat jauh jika dibandingkan dengan Masjid dan Gereja ini didirikan di tepi Krung Aceh (Sungai Aceh). 

Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan umat Hindu, tidak jauh dari kuil Siwan dan masih di daerah Kedah Kecamatan Kutaraja Banda Aceh tahun 1934 dibangun sebuah kuil baru yang diberi nama Palani Andawar. 

Manifestasi Tuhan yang dipuja adalah Dewa Muruga. Kuil tersebut dipimpin oleh seorang pendeta dalam bahasa Tamil disebut Progider. Progider yang pernah bertugas di kuil itu adalah R. Basu dan setelah beliau meninggal dilanjutkan oleh pendeta Krishna Menon.

dokpri
dokpri
Untuk saat ini, kuil tersebut diurus dan dijaga oleh seorang pendeta yang masih keturunan pengurus kuil sebelumnya yakni Rada Khrisna. Pendeta Rada Khrisna sehari-hari merupakan pemilik sekaligus pekerja bengkel kendaraan roda empat. 

Pendeta Rada Krishna merupakan keturunan Tamil kelahiran Banda Aceh, 8 Maret 1962. Pendeta Rada Khrisna telah dikukuhkan sebagai pinandita di Kuil Palani Andawer oleh Guru Siwa Ganes Pandiyan dari India, serangkaian dengan pelaksanaan Maha Puja Pangguni Uthiram Thiruvila yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 April 2013 di Kuil tersebut. 

pak-rada-5f1504e9097f360160575a42.jpg
pak-rada-5f1504e9097f360160575a42.jpg
Pendeta Kuil Palani setia melakukan pemujaan setiap hari, subuh dan malam hari

Namun ironisnya, Pendeta Rada Khrishna harus mengurus kuil tersebut sendirian, mulai dari membeli keperluan puja harian, membersihkan kuil, menyapu dan ngepel lantai dan melayani umat yang ingin melakukan persembahyangan.

Kuil Hindu di Aceh, tampak terjepit dengan ruko dan bangunan sekitar | dokpri
Kuil Hindu di Aceh, tampak terjepit dengan ruko dan bangunan sekitar | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun