Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Candi Prambanan (Sivagrha) Babon Teologi Hindu Nusantara

6 Juli 2020   21:00 Diperbarui: 13 Februari 2021   05:41 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Prambanan, megah dan suci

Peneliti Ayu Nikki Avalokitesvari ketika melakukan riset di Candi Prambanan
Peneliti Ayu Nikki Avalokitesvari ketika melakukan riset di Candi Prambanan
Dari hasil penelitian ini, kami mengusulkan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu yang dapat bermitra dengan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) selaku lembaga umat untuk mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesa agar umat Hindu dijinkan lebih leluasa untuk menggunakan Candi Prambanan sebagai pusat peribadatan Agama Hindu seluruh Indonesia.

Dan, turut menjaga dengan melakukan rangkaian upacara penyucian (abhiseka) arca para Dewa, yang secara fisik akan mampu membersihkan dan secara rohaniah akan memberikan dampak bangkitnya kekuatan spiritual Candi Prambanan. Abhiseka ini setidaknya dilakukan sekali dalam setahun yang dapat dirangkaikan dengan upacara tawur agung. 

Selain itu, sangat penting untuk dirumuskan tata cara memasuki Prambanan bagi para wisatawan dengan mengikuti pola mengenakan pakaian yang sopan dalam standar Nusantara, membuka alas kaki ketika memasuki garbhagriha dan tidak menyentuh patung (arca Dewa) serta berjalan mundur ketika akan keluar dari bilik utama kuil. Cara-cara sederhana ini juga sebagai wujud menghargai warisan dari leluhur Nusantara.

Penelitian ini merekomendasikan agar diambil langkah-langkah guna menjaga warisan dunia ini baik secara material maupun spiritual. Umat Hindu yang menjadi pewaris peradaban Hindu Nusantara mestinya secara aktif ikut berperan serta menjaga Prambanan dengan tetap menjadikannya pusat spiritual, yatra maupun pusat studi peradaban Hindu di Nusantara. Selain itu, riset-riset lanjutan terkait Babon Teologi Hindu Nusantara hendaknya dilanjutkan yang diperkaya dengan topik-topik lainnya sehingga Teologi Hindu Nusantara berkembang menjadi ilmu teologi yang mapan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun