Mohon tunggu...
SURI MEYLINDA RIZALTI
SURI MEYLINDA RIZALTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

SURI MEYLINDA RIZALTI // NIM : 43220010120 // AKUNTANSI // DOSEN : APOLLO, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Money

K7_Asymmetric Information: Theory and Applications

18 April 2022   05:09 Diperbarui: 18 April 2022   05:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PENDAHULUAN

Abstrak

Jurnal ini menjelaskan mengenai teori informasi asimetris yang disajikan dalam literatur ekonomi. Penelitian menyajikan implikasi teori mengenai perilaku pasar dan Lembaga pasar yang diciptakan untuk mengurangi efek samping yang tersirat oleh teori. Selanjutnya, penulis menyajikan beberapa aplikasi teori yang ditemukan dalam literatur dan mengusulkan aplikasi baru dari teori tersebut.

DESKRIPSI JURNAL

Deskripsi Umum

Judul                       : Asymmetric Information : Theory and Applications

Penulis                  : Lauri Auronen

Publikasi              : Dipublikasikan oleh HUT DIEM 2003 Tu-91.167 Seminar In Strategy and International Business.

Penelaah              : Suri Meylinda Rizalti (NIM : 43220010120)

Tanggal Telaah : 18 April 2022

Deskripsi Konten

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan dalam memberikan pembaca mengenai gambaran yang baik tentang informasi asimetris dan signifikansinya untuk penelitian ekonomi. Penulis akan membahas mengenai teori, konsep-konsep kunci dari teori, aplikasi informasi asimetris berdasarkan literatur ekonomi, serta mencari tahu mengenai kekuatan dan kelemahan teori.

Hasil Penelitian : Konsep asimetris informasi menjelaskan banyak mengenai berbagai fenomena umum yang pertama kali diperkenalkan pada awal 1970-an, serta tidak dapat dijelaskan sebaliknya. Sementara itu, teori ini telah menjadi alat yang berharga di bidang ekonomi yang digunakan untuk menjelaskan berbagai macam fenomena. Selain itu, terdapat pula beberapa pengaplikasian teori asimetri informasi serta kekuatan dan kelemahan didalamnya.

  • Akerlof 1970 : Asymmetric Information, Adverse Selection, Counteracting Institutions

Konsep informasi asimetris pertama kali diperkenalkan pada Goerge A. Makalah Akerlof tahun 1970 mengenai Quality Uncertainty and the Market Mechanism. Dalam makalah tersebut, Akerlof mengembangkan informasi asimetris dengan contoh kasus pasar mobil. Argumen dasarnya adalah bahwa di banyak pasar, pembeli menggunakan beberapa statistik pasar untuk mengukur nilai kelas barang. Dengan demikian, pembeli dapat melihat rata-rata seluruh pasar, sementara penjual memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang barang tertentu. Sehingga Akerlof berpendapat bahwa asimetris informasi ini memberi insentif kepada penjual untuk menjual barang dengan kualitas lebih rendah dibandingkan pasar rata-rata. Setelah itu, kualitas rata-rata produk dipasaran akan menurun dan ukuran pasar juga menurun. Sehingga dalam contoh kasus pasar mobil, Akerlof mencatat kesamaan dimana mobil yang buruk (bekas) dapat mengusir mobil yang baik (baru) dan hukum Gresham mencatat bahwa dalam model mobil, situasi ini disebabkan oleh informasi asimetris.

  • Spence 1973 : Signaling, Signaling Equilibrium

Michael Spence melanjutkan ide-ide Goerge A. Akerlof dalam makalahnya tahun 1973 mengenai Job Market Signaling. Dia membagi pasar menjadi dua kelas, yaitu : Pertama, di pasar terdapat beberapa pemain yang didalamnya dapat membangun reputasi sebagai pemberi sinyal. Kedua, terdapat banyak pemain yang menyebabkan pasar sering berubah. Space berkonsentrasi pada pasar yang terakhir, dimana sinyal perlu ditafsirkan dengan pengetahuan sebelumnya yakni tentang signaler individual atau dari masing-masing penyedia sinyal hingga menghasilkan keseimbangan sinyal. Serta, Spence menggunakan pasar kerja sebagai contohnya.

  • Stiglitz 1975 : Screening

Joseph Stiglitz dalam makalahnya tahun 1975 yaitu "The theory of Screening, Education and the Distribution of Income" mengeksplorasi bahwa teori ini digunakan oleh penjual (majikan) untuk menyaring pelamar (karyawan potensial) ke dalam kategori yang mencerminkan produktivitas mereka dan kemampuan lainnya. Stiglitz juga menyatakan bahwa terdapat banyak perbedaan penting dalam kualitas barang, ciri-ciri barang, merek barang dan barang-barang lainnya. Dia mendefinisikan Screening sebagai alat untuk mengindentifikasikan kualitas-kualitas ini. Selanjutnya, perangkat yang melakukan kegiatan penyaringan disebut sebagai perangkat Screening. Stiglitz mengembangkan teori Screening dengan menggunakan model sederhana, dimana setiap individu memiliki satu karakteristik yang secara langsung memberi tahu produktivitasnya.

  • Rothschild and Stiglitz 1976 : Externalities

Michael Rothschild dan Stiglitz terus mempelajari Stiglitz dalam makalah tahun 1976 yakni "Equilibrium in the Competitive Insurance Market : An Essay on Imperfect Information Economics". Rothschild dan Stiglitz mengusulkan model mengenai Pasar Asuransi. Pasar itu sendiri hanya memiliki dua jenis peserta, yaitu peserta yang menjual asuransi dan peserta yang membeli asuransi. Rothschild dan Stiglitz menggunakan teorema utilities yang diharapkan dapat merumuskan permintaan kontan asuransi yang disebabkan oleh pembeli. Michael Rothschild dan Stiglitz juga mengusulkan model berikut untuk pasar asuransi yakni : Jika kita dapat menghindari kecelakaan dam mendapatkan uang, maka kita akan menghasilkan banyak uang.

  • Aplikasi Teori Asimetri Informasi

1. Minimum Quality Constraints

Hanny E. Leland mempertimbangkan untuk menetapkan kendala kualitas minimum sebagai cara untuk mengurangi seleksi yang merugikan. Pasar memiliki constraint berkualitas di tempat yang biasanya ditandai dengan asimetri informasi. Leland juga memperkenalkan kendala kualitas minimum untuk perhitungan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model Leland, menimbulkan kendala kualitas minimum yangni yang paling menguntungkan di pasar. Menimbulkan kendala kualitas minimum dapat dilakukan dengan :

  • Sensitivitas ukuran pasar yang lebih besar terhadap variasi kualitas
  • Elastisitas permintaan yang rendah
  • Biaya marjinal yang rendah untuk menyediakan kualitas
  • Nilai rendah ditempatkan pada layanan berkualitas rendah. Pasar tanpa karakteristik ini mungkin lebih baik tanpa kendala kualitas minimum.

2. Contingency Contracts

Sebagai aplikasi dari teori informasi asimetris, Joseph Stiglitz dan Andrew Weiss dalam kontrak kontingensi studi kertas 1973 menerangkan bahwa kontrak kontingensi adalah suatu kontrak pinjaman, dimana default pembayaran pra-ventilasi individu untuk mendapatkan pinjaman baru di masa depan.

3. Used Pickup  Truck Market

Erik W. Bond mempelajari validitas model Akerlof. Dia mengusulkan bahwa jika model tersebut bertahan, truk pickup yang dibeli lama harus membutuhkan lebih banyak perawatan dari waktu ke waktu dibandingkan dengan yang baru. Untuk memperhitungkan pemakaian normal dari waktu ke waktu, Bond membandingkan truk bekas dengan truk baru yang memiliki usia dan jarang tempuh seumur hidup yang sama, Hasil penelitian Bond adalah tidak ada perbedaan yang dapat diamati dalam kondisi truk baru dan bekas. Sehingga tidak didapatkan seberapa baik teori informasi asimetris berlaku di pasar truk pickup bekas.

4. Job Market

Pasar kerja dalah contoh yang digunakan oleh Spence dalam penjelasannya tentang konsep pensinyalan. Stiglitz juga menggunakan pasar kerja untuk belajar screening. Sanford Grossman dan Oliver Hart memberikan contoh lain menggunakan teori informasi asimetris dalam examining pasar kerja dalam pekerjaan pada tahun 1983. Mereka mempelajari perbedaan informasi perusahaan, perbedaan pekerja sertabinformasi yang diungkapkan oleh perusahaan ketika memilih tingkat pekerja.

5. Other Contributions

Ide-ide teori informasi asimetris dapat digunakan dalam banyak penerapan. Salah satu contoh aplikasi baru dari teori ini adalah subkontrak. Misalkan, di pasar setiap kontrak menentukan bagian tetap dan bagian pembayaran yang bervariasi. Berbagai bagian pembayaran ditentukan oleh keberhasilan proyek dan jumlah upaya yang digunakan.

  • Kekuatan dan Kelemahan

1. Kekuatan

Pertama, kekuatan dari teori informasi asimetris adalah teori ability yakni digunakan untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan. Teori informasi asimetris memberi tahu kita cara untuk membedakan kualitas baik dan buruk. Fenomena ini juga digunakan untuk menjelaskan keberadaan institution pasar yang menangkal.

Kedua, teori ini mengakui arti informasi sebagai penentu pasar.

2. Kelemahan

Masalah potensial yang timbul berkaitan dengan model yang dikembangkan menggunakan teori informasi asimetris yakni dalam menilai pasar. Banyak dari model ini berurusan dengan versi pasar yang sangat disederhanakan dengan beberapa kemungkinan jenis pemain atau negara bagian. Seperti yang selalu terjadi dengan model, ada kemungkinan terjadinya manipulasi matematis untuk melihat kompleksitas yang ada di pasar dunia nyata.

  • Kesimpulan 

Teori informasi asimetri ini merupakan model intuitif perilaku pasar yang kompetitif. Dalam teori ini terdapat konsep-konsep kunci seperti : seleksi yang merugikan, pensinyalan, pensinyalan keseimbangan, penyaringan dan eksternalitas dimana konsep ini berguna dan telah banyak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Aplikasi teori yang disajikan juga merupakan sebuah pengembangan lebih lanjut dari teori asimetri informasi. Dari penjelasan tersebut, didapatkan beberapa aplikasi yang berguna. Implikasinya berguna dalam konteks model teori sehingga seringkali lebih teori daripada yang sebenarnya, serta penerapannya berguna terhadap masalah pasar yang sebenarnya, sehingga harus dievaluasi secara menyeluruh sebelum diimplementasikan. Tak hanya itu, didapatkan pula evaluasi mengenai kekuatan -- kelemahan dari teori informasi asimetri tersebut.

TELAAH/REVIEW

a. Judul

Judul jurnal ini adalah "Asymmetric Information : Theory and Applications". Judul ini termasuk sederhana, singkat, padat, jelas dan tidak menimbulkan ambigu. Judul tersebut terdiri dari lima kata yang telah mewakili isi penelitian yang akan dibahas.

b. Pengarang dan Institusi

Peneliti jurnal ini adalah Laura Auronen. Beliau berasal dari Fakultas Teknik, Departemen Manajemen Industri, Universitas Teknologi Heksinki. Penulis sudah benar dalam menuliskan nama gelar akademik yang dimiliki karena gelar tidak perlu dicantumkan.

c. Abstrak

Abstrak tersebut kurang dari 200 kata dan kurang terstruktur karena belum memenuhi seluruh komponen IMRAD (Pengenalan, Metode, Hasil, Analisis dan Diskusi). Kata kunci dalam abstrak telah tersedia dan memenuhi syarat. Karena semuanya diringkas dalam abstrak, maka abstrak harus memenuhi seluruh komponen IMRAD agar pembaca dapat mengetahui maksud dari penelitian tersebut walau hanya melihat sekilas tanpa harus membaca seluruh isi jurnal.

d. Pendahuluan 

Pendahuluan terdiri dari 8 paragraf yang dibuat dalam dua kolom.

Bagian awal pendahuluan menyinggung mengenai pertanyaan yang menghasilkan jawaban berupa alasan atas sebuah perbandingan, seperti mengapa MCD menghasilkan lebih banyak penjualan daripada pesaing local di sebelah? dimana, dalam menentukan pertimbangan tersebut, diperlukan informasi yang berbeda untuk dimiliki. Seperti contoh dalam membeli barang, pembeli juga harus memiliki informasi tentang harga barang serupa di pasar. Tapi apa yang mungkin tidak dia miliki adalah informasi mendalam yang sama tentang kualitas barang sebagai penjualnya. Dengan begitu, jelas ada asimetri informasi antara kedua belah pihak yang dipermasalahkan.

Dalam pendahuluan ini juga terdapat tujuan yang ingin dicapai serta masalah penelitian yang ditetapkan untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk tinjauan literatur. Dalam pembahasan juga dilakukan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dibahas, sehingga dapat memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai arah pembahasan jurnal ini.

e. Metode

Tidak terdapat penjelasan metode dalam penelitian ini.

f. Hasil

Hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti dalam jurnal ini yaitu berupa teori asimetri informasi, kunci konsep-konsep penting teori, contoh pengaplikasian teori, serta kekuatan dan kelemahan teori. Sehingga hasil yang didapatkan sangat terstruktur berdasarkan poin masing-masing serta dapat memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca.

g. Kesimpulan dan Saran

  • Kesimpulan : Kesimpulan yang diambil dalam jurnal ini berdasarkan pada sisi pandang penulis mengenai pembahasan yang disajikan. Penulis mengevaluasi teori informasi asimetri serta aplikasi teori yang disajikan dalam jurnal. Menurut penelaah, kesimpulan yang diambil sudah mencakup persyaratan jurnal, yakni dengan menjawab tujuan jurnal.
  • Saran : Pada jurnal ini, saran berisi tentang perlunya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai implikasinya untuk  bisnis subkontrak.

h. Ucapan Terima kasih

Tidak ada ucapan terimakasih dalam jurnal tersebut.

i. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka yang disusun tidak sesuai dengan urutan abjad sehingga hal tersebut akan mempersulit pembaca yang ingin merujuk kepada literatur aslinya. Selain itu, literatur yang digunakan berasal dari berbagai jurnal ilmiah yang memiliki informasi yang akurasinya telah diakui, namun terdapat beberapa referensi yang menggunakan referensi lama.

j. Lain-lain

Gaya dan sistem penulisan pada jurnal telah terstruktur dengan jelas. Dimulai dari adanya judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, Bahan dan cara penelitian, Hasil penelitian, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, serta yang terakhir adalah daftar Pustaka. Tata bahsasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ini juga cukup jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun