Mohon tunggu...
Suratno Suratno
Suratno Suratno Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petilasan Tribuana Tunggadewi Kerajaan Majapahit

13 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:53 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seketika aku terduduk di lantai, napasku tersengal-sengal, dan suara detak jantungku menggema di telinga. Darah Mas Bro membasahi bajuku, bercak merah yang terus melebar. Aku ingin menjerit, tapi tenggorokanku tercekat.

Dia menatapku dengan pandangan penuh keterkejutan dan ketakutan yang begitu dalam, seolah-olah tak pernah menduga kalau semua akan berakhir seperti ini. Dalam benakku berputar-putar pertanyaan, "Apa yang baru saja kulakukan?"

Semuanya terjadi begitu cepat. Tadi hanya sekedar adu mulut, percekcokan biasa yang selalu kami lakukan. Aku bahkan tak pernah bermaksud untuk menyentuh pistol itu---hanya ingin menakutinya, agar dia mendengar. Tapi entah bagaimana, ujung pelatuk itu terasa begitu dingin dan jari-jariku seperti bergerak tanpa sadar. Dan kini, aku duduk di sini, dikelilingi aroma logam darah yang menyengat.

Aku mendengar langkah-langkah kaki mendekat. Mereka akan datang. Tidak ada waktu untuk berpikir, hanya ada satu jalan keluar. Kutarik napas dalam, lalu berbisik pada Mas Bro yang kini terkulai lemah, "Maafkan aku..." Kau ternyata afair dengan Amirah tetangga kita Mas".

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun