Mohon tunggu...
Supriyadi Supriyadi
Supriyadi Supriyadi Mohon Tunggu... profesional -

Guru Bimbingan Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berhitung Tanpa Berpikir! Bisakah?

16 Februari 2015   01:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roger Wolcott Sperry (Hartford, 20 Agustus 1913 - 17 April 1994) ialah seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal manusia terdiri atas 2 bagian. Ia menemukan bahwa otak memiliki fungsi yang terspesialisasi di sisi kiri dan kanan, dan kedua sisi itu dapat berfungsi praktis tanpa bergantung satu sama lain. Karya Sperry membantu pemetaan otak dan membuka seluruh bidang masalah psikologi dan filsafat. Sperry dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1981 bersama dengan David Hunter Hubel dan Torsten Nils Wiesel. (sb : Wikipedia Indonesia)

Sebagai hasil dari penelitian beliau kita mengenal tokoh-tokoh terkenal lainnya seperti GADNER dengan Multiple Intelegent dan Tony Buzan dengan Mind Mappingnya. Semua penelitian mereka mengacu akan hasil dari penelitian yang telah dilakukan Roger Wolcott Sperry yang menjelaskan bahwa otak memiliki fungsi yang terspesialisasi di sisi kiri dan kanan, dan kedua sisi itu dapat berfungsi praktis tanpa bergantung satu sama lain.

Untuk itu sebelum kita mempelajari suatu metode dalam berhitung  adalah baik kita mempelajari fungsi dan cara kerja otak dalam berhitung.

[caption id="attachment_397161" align="aligncenter" width="298" caption="Fungsi Otak"]

14239981571108795297
14239981571108795297
[/caption]

[caption id="attachment_397162" align="aligncenter" width="290" caption="Fungsi Otak kiri dan Kanan "]

1423998201936381782
1423998201936381782
[/caption]

Matematika (berhitung), Menulis adalah bagian dari fungsi otak kiri dan cara bekerja otak kiri adalah linear, teratur, urut (menangani hal satu persatu) berbeda sekali dengan otak kanan yang berkerja secara acak tidak teratur, menangani hal banyak sekaligus (global). Sehingga timbul suatu pertanyaan ?

Apakah kita dalam mengajarkan berhitung sudah sesuai dengan  fungsi dan cara kerja otak dalam berhitung?

Apakah metode berhitung yang ada selama ini sudah sesuai dengan fungsi dan cara kerja otak dalam berhitung?

Hampir pada kesimpulan setelah mempelajari cara mereka, saya mengatakan belum ?

Sekedar meningatkan, kita pernah mendapatkan istilah Lima di jari satu di otak ketika proses pembelajaran penjumlahan di masa kanak-kanak. Bukankah itu suatu bukti bahwa otak tidak mampu menerima dua instruksi sekaligus dalam satu waktu. Sehingga kita memerlukan bantuan jari dalam berhitung.

Cobalah menjumlahkan 567+765 itu berapa dan 567 x 879  itu berapa?  Lakukan cara tersebut dengan menjumlah dan mengkali dari belakang. Apa yang otak anda rasakan saat ini.  Apakah otak anda merasa terbebani? Bagaimana jika pertanyaan tersebut diajukan kepada siswa didik kita kelas 3 dan mulai belajar perhitungan tersebut. Bagaimana tingkat keberhasilan mereka ?(kebetulan saya adalah orangtua murid dari anak saya yang duduk di kelas 3 SD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun