Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Jitu Jualan Sayur Hidroponik, Semua Pasti Bisa Meniru Cara Ini

27 Desember 2024   11:30 Diperbarui: 27 Desember 2024   13:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani hidroponik yang ada di Lawang ini sudah tergabung dalam group WA Kampung Hidroponik Lawang. Group tersebut berfungsi untuk tempat komunikasi dan sharing bagi petani hidroponik. Termasuk bila ada panenan sayur biasanya akan diinfokan disini oleh petani. Juga bila ada permintaan sayur dari konsumen, informasinya juga akan di sampaikan di group ini. Group WA ini menjadi sarana komunikasi utama bagi petani untuk menyiapkan produksi sayuran sesuai dengan kebutuhan pasar.

Jadi disini sudah tercipta suasana komunitas yang baik. Antar petani saling mendukung satu sama lain untuk mensuplai sayur di pasar secara bersama dengan standar kualitas sayur yang sama. Antar petani tidak lagi ada persaingan yang tidak sehat untuk saling berebut pasar sayur dengan melakukan perang harga.

Petani diberi kebebasan untuk mencari konsumen secara mandiri atau secara bersama-sama dengan petani yang lain. Dan bila sudah mendapatkan konsumen, si petani bisa mensuplai sayur ke konsumen tersebut dari hasil panenan kebunnya sendiri. Apabila ada kekurangan sayur, maka si petani bisa mengambil sayur ke petani lain dengan harga yang sudah disepakati oleh sesama petani. Sehingga konsumen tidak sampai kehabisan sayur.

foto:dokpri
foto:dokpri

Dengan pola demikian, maka petani punya kemampuan untuk merawat pasar sayurnya dengan dukungan petani lain di komunitasnya. Bandingkan bila petani mensuplai pasar sayurnya sendirian, ada saat dimana dia bisa kehabisan sayur dan dituntut oleh konsumen untuk tetap bisa mensuplai sayur. Pada situasi demikian tentu dia akan mengalami kendala tidak mampu memenuhi pasar yang bisa berakibat konsumen bisa meninggalkannya dan beralih ke yang lain.

Membuat Group WhatsApp Konsumen

Di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini, media social memiliki peranan penting untuk tempat mempromosikan dan menjual hasil panenan sayuran hidroponik. Kita bisa dengan mudah mengunggah foto atau video produk sayur hidroponik di FB, IG, atau WA untuk mempromosikan sayuran kita. Cara seperti ini tentu sangat praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja yang bisa bermain media social.

foto:dokpri
foto:dokpri

Biasanya setelah kita meng-upload video atau foto sayuran, akan ada saja orang yang merespond dengan mengirim pesan di inbox atau mengomentari status WA kita untuk menanyakan harga atau bahkan langsung order sayuran kita. Kita sudah tidak butuh lagi bedak sayur di pasar untuk bisa berjualan sayur hidroponik kita. Cara promosi lewat medsos Ini bisa jadi pintu pembuka untuk mendapatkan loyal customer atau pelanggan setia sayur kita kelak di kemudian hari.

Setelah konsumen mulai didapatkan, jangan lupa untuk selalu terhubung dengan para konsumen pasar sayur kita. Salah satu metode efisien untuk selalu 'keep in touch' dengan para konsumen adalah dengan membentuk group WA konsumen. Khususnya untuk konsumen perorangan yang biasa belanja sayur untuk kebutuhan masak sehari-hari di rumah. Jadi setiap kali ada info panenan sayur kita bisa langsung sampaikan di group konsumen tersebut. Tidak lagi menyampaikan info sayuran satu per satu ke konsumen.

Namun untuk konsumen pedagang sayur atau rumah makan sebaiknya tidak dimasukkan di group konsumen ini. Mereka tetap harus diservis secara khusus, sebab mereka biasanya membeli sayur dalam jumlah banyak untuk dijual kembali ke pelanggan mereka. Untuk konsumen seperti ini kita harus memberikan perlakuan berbeda dengan konsumen perorangan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun