Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gempa Bumi di Masa Pandemi

20 September 2024   10:28 Diperbarui: 20 September 2024   14:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang bapak sedang membersihkan puing rumahnya (foto:dokpri)

" Assalammu'alaikum, bu Nurul saya hari ini rencana akan ke Wirotaman" begitu pesan yang saya kirim lewat WA ke orang yang bernama bu Nurul. Seorang warga desa Wirotaman yang namanya saya dapatkan dari sebuah group WA.

" Nggih siap. Monggo merapat ke posko Anugerah Sukoanyar. Kalau sudah sampai desa Wirotaman monggo menghubungi lagi. Pagi ini saya ke SD dulu. Tapi teman -- teman ada di posko" begitu balas bu Nurul yang belakangan saya ketahui ternyata dia seorang guru sekolah dasar di desanya

"Sesuai info yang saya terima katanya butuh kompor gas di posko. Insyaallah nanti akan saya bawakan kompor gas untuk dapur umum."

" Alhamdulillah bapak, terima kasih banyak. Barang tersebut memang betul -- betul kami butuhkan saat ini " jawabnya.

Ketika mobil kami sudah mulai masuk kota Dampit saya kirim chat lagi" Apakah bisa share lokasi bu, ini saya sudah sampai Dampit?" 

" Ya pak. Tapi kemarin saya share lokasi banyak relawan yang nyasar karena sinyal di tempat kami sulit. Nanti kalo sudah tiba di Tugu Pramuka Berjo Tamanasri ambil jurusan ke Lebak Harjo. Jalan terus saja sampai tiba di balai desa Sonowangi. Di dekat balai desa ada perempatan jalan rabat belok kanan. Ikuti jalan menurun. Setelah tanjakan ada pertigaan belok kiri. Posko kami setelah pertigaan itu" begitu petunjuk arah yang dikirim oleh bu Nurul

Membaca petunjuk arah yang diketik panjang tersebut, perasaan saya jadi tidak enak. Bisa ikutan nyasar  nanti. Akhirnya saya putuskan untuk minta dijemput saja. "Apa kami bisa dijemput saja di tugu pramuka supaya tidak nyasar"

"Baik pak, akan kami koordinasikan dengan teman -- teman. Nanti bapak tunggu saja di Tugu Pramuka ya"

Tak butuh waktu lama, mobil  kami akhirnya tiba di Tugu Pramuka. Saya dan beberapa orang kawan relawan turun dari mobil. Sekitar lima menit kami menunggu, dari kejauhan terlihat dua sepeda motor datang mendekat dan berhenti di depan mobil. Sebuah motor matic dikendarai oleh seorang ibu yang berboncengan dengan temannya. segera turun dan menghampiri aku " Pak Adi ya? Perkenalkan saya Nurul"

" Ya bu, benar saya Adi. Perkenalkan juga ini teman - teman saya." balasku sambil mengenalkan rombongan relawan saya satu per satu, Silo, Aga, Widhi, Vika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun