Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Teras Malioboro, Slasar Malioboro, Plaza Malioboro, dan Jalan Malioboro Yogyakarta

20 Juli 2024   07:05 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:23 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berswafoto di Slasar Malioboro (dokpri)

Teras Malioboro, Slasar Malioboro, Plaza Malioboro, dan Jalan Malioboro Yogyakarta

Yogyakarta cukup dikenal wisatawan. Berkunjung ke Yogyakarta belum lengkap jika belum menikmati Malioboro. Banyak nama tempat yang menggunakan kata Malioboro. Sebelum berkunjung ke Yogyakarta, alangkah lebih baik mengenal nama-nama tempat yang menggunakan kata Malioboro agar tidak salah persepsi atau ditipu orang.

Jalan Malioboro

Wisatawan yang sudah sering ke Yogyakarta tentu tidak akan melewatkan kesempat untuk berfoto di depan papan tulisan penunjuk tempat Jl. Malioboro. Banyak wisatawan yang merasa belum afdol jika belum berswafoto atau berfoto beramai-ramai didekat tulisan yang sangat fenomenal tersebut.

Papan nama Jl. Malioboro (dokpri)
Papan nama Jl. Malioboro (dokpri)
Tulisan pada papan kecil dengan tiang setinggi kurang lebih dua meter itu, sama halnya dengan tulisan nama jalan di tempat lain. Posisi nama jalan yang dekat dengan tikungan (belokan) atau pertigaan jalan itu memang cukup ramai. Orang yang lewat banyak dan tidak sedikit orang yang ingin berfoto di sana, termasuk penulis.   

Plaza Malioboro

Sesuai nama awalnya, plaza, lokasi itu jelas berupa plaza pada umumnya. Lokasi Plaza Malioboro tentu saja berada di kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta. Dari arah utara (stasiun Tugu), posisi Plaza Malioboro berada di sebelah kiri jalan. Kalau kita berjalan dari arah selatan (Alun-Alun Utara), posisi Plaza Malioboro berada di sisi kanan jalan.

Plaza Malioboro
Plaza Malioboro
Tulisan nama Plaza Malioboro agak tinggi. Kalau kita berada di trotoar depan plaza, agak kesulitan melihat tulisan tersebut. Nama plaza dapat dibaca dengan jelas dari seberang jalan. Itu pun agak tertutup oleh kerimbunan pohon saat saya memotret. 

Teras Malioboro 1

Para pedagang yang sebelumnya berjualan di trotoar sepanjang Jalan Malioboro dipindahkan atau direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Mereka dipindahkan karena keberadaannya cukup menganggu para wisatawan yang lewat. Barang-barang dagangan mereka, waktu itu, cukup menyita tempat sehingga area untuk pejalan kaki banyak "termakan" oleh lapak para pedagang.

Pasar Beringharjo (dokpri)
Pasar Beringharjo (dokpri)
Ada dua lokasi tempat berjualan yang baru. Lokasi pertama diberi nama Teras Malioboro 1. Lokasi tempat berjualan itu berada di seberang Pasar Beringharjo.

Wisatawan yang usai berbelanja di Pasar Beringharjo, tinggal menyeberang jalan untuk menuju Teras Malioboro 1. Bisa pula sebaliknya, wisatawan yang usai berkunjung ke Teras Malioboro 1 dapat singgah di  Pasar Beringharjo yang cukup terkenal di Yogyakarta tersebut.

Teras Malioboro 1 (dokpri)
Teras Malioboro 1 (dokpri)
Tulisan papan nama Teras Malioboro 1 sudah terlihat dari seberang jalan sehingga jangkauan untuk ke sana tidak terlalu jauh. Sambil melihat-lihat suasana di jalanan, lebih  baik memang berjalan kaki.

Berjalan kaki hingga berkeringat (dokpri)
Berjalan kaki hingga berkeringat (dokpri)
Menyusuri sepanjang Jalan Malioboro sebaiknya pada pagi atau sore hari. Pada pagi hari kita dapat menemukan para pedagang makanan tradisional yang cukup ramah di kantong dan memiliki rasa yang "ngangeni" (membuat rindu). 

Titik Nol atau Nol Kilometer Yogyakarta (dokpri)
Titik Nol atau Nol Kilometer Yogyakarta (dokpri)
Lokasi Teras Maliboro 1 juga tidak jauh dari Nol Kilometer Yogyakarta (Titik Nol Yogyakarta). Lokasi atau spot di Nol Kilometer sering pula dijadikan tempat untuk berswafoto. Di sekitar papan nama atau tulisan Nol Kilometer Yogyakarta banyak spot yang bersejarah. Ada bangunan Kantor Pos dan bank dengan arsitektur kuno.

Monumen Sebelas Maret juga terdapat di dekat papan tulisan Nol Kilometer Yogyakarta. Demikian pula museum Benteng Vredeburg juga tidak jauh dari sana. Satu lagi, ada istana presiden yang bernama Gedung Agung juga tidak jauh dari lokasi itu.

Pada intinya, jika ingin benar-benar membuat kenangan pada spot-spot bersejarah, wisatawan perlu meluangkan waktu agak lama agar dapat melihat-lihat beberapa lokasi tersebut. 

Teras Malioboro 2

Lokasi Teras Malioboro 2 pada bagian utara. Ini kebalikan dari Teras Malioboro 1 yang berada di sebelah selatan. Lokasi Teras Malioboro 2 dekat dengan gedung DPRD Provinsi Yogyakarta, tidak jauh dari stasiun Tugu Yogyakarta.

Teras Malioboro 2 (dokpri)
Teras Malioboro 2 (dokpri)
Jika wisatawan datang ke Yogyakarta naik kereta api dan turun di stasiun Tugu, alangkah lebih mudah atau lebih cepat menuju Teras Malioboro 2 untuk berbelanja suvenir atau oleh-oleh. Wisatawan disarankan berjalan kaki agar dapat melihat-lihat situasi di sepanjang jalan. Siapa tahu ada sesuatu yang menarik di pinggir jalan.

Pintu masuk Teras Malioboro 2 (dokpri)
Pintu masuk Teras Malioboro 2 (dokpri)
Jika mau naik becak motor juga tersedia. Kendaraan tradisional berupa dokar atau andong (kereta berkuda) juga banyak disediakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mau menyewa sepeda listrik juga ada.

Slasar Malioboro

Lokasi yang cukup menarik dan banyak dilewati wisatawan, khususnya yang naik kereta api adalah Slasar Malioboro. Lokasi ini tidak jauh berbeda dengan area trotoar sepanjang Jalan Malioboro. Cukup lebar jalan untuk pejalan kaki (trotoar). Pada pinggir trotoar banyak warung, rumah makan, kafe, atau tempat penitipan barang.

Slasar Malioboro (dokpri)
Slasar Malioboro (dokpri)
Para wisatawan yang baru datang dengan membawa koper besar dapat menitipkan barang-barangnya pada loker berbayar yang sudah cukup canggih. Loker menggunakan barcode dan biaya sewa dihitung per jam.

Perlu Manajemen Waktu di Malioboro

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro perlu membuat perhitungan (manajemen waktu). Berapa lama akan berada di kawasan Malioboro. Apabila waktu sangat terbatas, misalnya hanya tiga jam, perlu perhitungan yang rinci.

Tujuan utama akan ke mana atau mau apa. Jika ingin membeli suvenir atau oleh-oleh khas Yogyakarta, bisa langsung menuju Teras Malioboro 1 atau Teras Malioboro 2. Bila sudah memasuki kawasan itu, dijamin akan kerasan dan "bingung". Mengapa bingung? banyak pilihan suvenir dan oleh-oleh yang cukup menarik. 

Wisatawan yang sudah mempunyai tempat berbelanja khusus, bisa langsung menuju ke sana. Ada satu toko yang banyak dikunjungi wisatawan berada tidak jauh dari Teras Malioboro 1, yaitu Hamzah Batik. Banyak orang menyebut toko tersebut menjual barang dengan harga premium karena kualitas barang juga premium.

Toko Hamzah Batik (dokpri)
Toko Hamzah Batik (dokpri)
Jika mempunyai waktu cukup longgar pun perlu membuat jadwal yang rinci agar tidak ada lokasi atau spot yang terlewati. Apabila ada kesempatan menginap, lebih baik mencari hotel atau penginapan di kawasan Slasar Malioboro. Itu saran untuk yang datang ke Yogyakarta menggunakan kereta api. 

Turun di stasiun Tugu, kemudian melewati pintu keluar, wisatawan akan disambut oleh deretan hotel di seberang jalan dengan tarif sedang hingga mahal. Jika ingin tarif lebih murah perlu berjalan kaki agak ke dalam di perkampungan. Jika masih kuat berjalan kaki atau menyiapkan dana khusus untuk transportasi ke dalam perkampungan, silakan. 

Menurut hemat penulis, lebih baik menginap di hotel seberang Slasar Malioboro. Wisatawan tidak akan terlalu jauh berjalan kaki untuk menyusuri Jalan Malioboro. Untuk mencari makan pun tidak kesulitan karena di sepanjang Slasar Malioboro banyak kafe dan warung makan yang ramah di kantong.

Nah, sudah siap berkunjung ke Kota Yogyakarta?

Penajam Paser Utara, 20 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun