video yang menggambarkan ayah Roro Mendut pingsan setelah dikenai tombak yang dibawa ayah Kemudo. Untuk mendapatkan kembali Roro Mendut, ia harus sanggup melawan atau menangkis tombak yang diarahkan ke tubuhnya. Namun sayang, ayah Roro Mendut tidak sanggup menangkis tombak tersebut. Jika penasaran untuk menonton videonya, silakan klik di sini. Â
Dalam artikel kelima yang sudah dipublikasikan, ada cuplikanKemudo Marah karena Roro Jonggrang Dibawa ke Kerajaan
Bagaimana cerita selanjutnya? Pada saat ayah Roro Mendut pingsan, datanglah orang kerajaan (penguasa wilayah). Orang itu ingin mengikuti sayembara. Pada adegan sebelumnya diceritakan bahwa ayah Roro Mendut dapat membawa kembali putrinya itu jika sanggup menangkis tombak yang dibawa ayah Kemudo.
Berhubung ayah Roro Mendut tidak mampu menangkis tombak, orang dari kerajaan itu ingin mencoba mengikuti sayembara itu. Tentu saja ayah Kemudo bersedia melakukan permintaan orang dari kerajaan tersebut. Nah, ternyata orang dari kerajaan memiliki kesaktian yang lebih tinggi. Ia sanggup menangkis tombak itu.
Selanjutnya orang kerajaan itu meminta ayah Kemudo untuk membangunkan ayah Roro Mendut. Setelah ayah Roro Mendut bangun (siuman dari pingsan), ia diberi tahu bahwa orang kerajaan sanggup menangkis tombak yang dibawa ayah Kemudo.
Untuk itu, tombak diminta orang kerajaan. Demikian pula Roro Mendut harus mau ikut dibawa ke kerajaan. Hal itu tentu membuat tiga laki-laki yang ditinggalkan tersebut kecewa.
Paling kecewa adalah Kemudo, kekasih hatinya dibawa ke kerajaan. Untuk melampiaskan rasa kecewa, Kemudo memarahi ayah Roro Mendut yang tidak mau sejak awal menerima lamarannya.
Namun, apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Ayah Roro Mendut kehilangan putrinya dan Kemudo kehilangan kekasih hatinya.Â
Selanjutnya, ayah Kemudo memberikan saran kepada putranya itu untuk pergi berguru atau mencari ilmu agar bisa menemui atau mendapatkan kembali Roro Mendut. Untuk pergi berguru, Kemudo diminta mengganti namanya menjadi Pronocitro.
Demikianlah cerita Roro Mendut yang dipentaskan di Gedung Sriwedari Solo pada hari Minggu (16/6/2024). Cerita malam itu merupakan bagian pertama. Untuk cerita bagian kedua dipentaskan pada pekan berikutnya (23/6/2024).
Pada hari Minggu (23/6/2024) kami tidak menyaksikan kelanjutan cerita ketoprak Roro Mendut di Gedung Sriwedari karena kami sudah memiliki agenda lain.Â