Kemudo Marah karena Roro Jonggrang Dibawa ke Kerajaan
Bagaimana cerita selanjutnya? Pada saat ayah Roro Mendut pingsan, datanglah orang kerajaan (penguasa wilayah). Orang itu ingin mengikuti sayembara. Pada adegan sebelumnya diceritakan bahwa ayah Roro Mendut dapat membawa kembali putrinya itu jika sanggup menangkis tombak yang dibawa ayah Kemudo.
Berhubung ayah Roro Mendut tidak mampu menangkis tombak, orang dari kerajaan itu ingin mencoba mengikuti sayembara itu. Tentu saja ayah Kemudo bersedia melakukan permintaan orang dari kerajaan tersebut. Nah, ternyata orang dari kerajaan memiliki kesaktian yang lebih tinggi. Ia sanggup menangkis tombak itu.
Untuk itu, tombak diminta orang kerajaan. Demikian pula Roro Mendut harus mau ikut dibawa ke kerajaan. Hal itu tentu membuat tiga laki-laki yang ditinggalkan tersebut kecewa.
Paling kecewa adalah Kemudo, kekasih hatinya dibawa ke kerajaan. Untuk melampiaskan rasa kecewa, Kemudo memarahi ayah Roro Mendut yang tidak mau sejak awal menerima lamarannya.
Namun, apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Ayah Roro Mendut kehilangan putrinya dan Kemudo kehilangan kekasih hatinya.Â
Selanjutnya, ayah Kemudo memberikan saran kepada putranya itu untuk pergi berguru atau mencari ilmu agar bisa menemui atau mendapatkan kembali Roro Mendut. Untuk pergi berguru, Kemudo diminta mengganti namanya menjadi Pronocitro.
Demikianlah cerita Roro Mendut yang dipentaskan di Gedung Sriwedari Solo pada hari Minggu (16/6/2024). Cerita malam itu merupakan bagian pertama. Untuk cerita bagian kedua dipentaskan pada pekan berikutnya (23/6/2024).
Pada hari Minggu (23/6/2024) kami tidak menyaksikan kelanjutan cerita ketoprak Roro Mendut di Gedung Sriwedari karena kami sudah memiliki agenda lain.Â