Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hutan Pinus Pengger sangat Layak Dikunjungi untuk Berlibur di Yogyakarta

15 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 6 Juli 2024   16:28 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari beberapa spot yang menarik untuk dilihat atau dinikmati di hutan pinus Pengger, ada spot utama yang menjadi ikon, yaitu spot tangan raksasa.

Dokpri
Dokpri

Tangan Pancawara, demikian nama yang tertera dalam papan yang digantung di atas jalan menuju spot yang ikonik tersebut. Jalan yang dilewati tidak datar, agak sedikit menanjak kemudian ada jalan agak menurun pula.

Spot berbayar (dokpri)
Spot berbayar (dokpri)

Untuk masuk ke lokasi spot Tangan Pancawara  dipungut biaya Rp 2.000 (dua ribu rupiah) per orang. Dalam tiket tertulis Tiket Masuk Studio Alam. 

Tiket masuk spot Tangan Raksasa (dokpri)
Tiket masuk spot Tangan Raksasa (dokpri)

Di dalam spot tersebut ada pegawai atau petugas yang siap menjual jasa pemotretan. Untuk satu gambar (satu foto) yang diberikan berupa file dijual dengan harga Rp 3.000 (tiga ribu rupiah) pada siang hari. Pada malam hari, satu gambar yang diberikan dengan harga Rp 4.000 (empat ribu rupiah).

Dokpri
Dokpri
Sebelum menggunakan jasa tukang foto, saya menyempatkan waktu untuk berswafoto. Wajah saya tampak berkeringat karena memang dalam perjalanan menuju lokasi itu perlu "perjuangan" dengan berjalan kaki yang lumayan menguras tenaga.

Dokpri
Dokpri
Sambil beristirahat mengatur napas, saya berswafoto dari jarak dan lokasi yang berbeda. Hal itu saya lakukan sambil menunggu istri tercinta dan adik Tarti yang sedang menjalankan salat asar di musala tengah hutan pinus tersebut.

Papan peringatan (dokpri)
Papan peringatan (dokpri)

Setelah istri dan adik Tarti datang, kami pun berfoto dengan memanfaatkan penjual jasa yang sudah siap dengan pelayanan atau servis yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun