Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan dari Penajam Menuju Klaten Selatan, Jawa Tengah

17 Februari 2024   20:47 Diperbarui: 17 Februari 2024   20:48 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan di dekat pintu masuk pemeriksaan tiket boarding (dokpri)

Barang bawaan kami turunkan sendiri. Selanjutnya, kami berdua berjalan menuju tempat wrapping di bagian agak jauh dari ruang check in. Untuk menjaga keamanan barang bawaan, tas perlu dililit dengan plastik tipis berulang-ulang. Selain untuk keamanan isi tas, wrapping berguna untuk melindungi keamanan fisik tas itu sendiri dari kerusakan akibat gesekan dengan tas lain.

Petugas sedang melakukan wrapping (dokpri)
Petugas sedang melakukan wrapping (dokpri)

Saya tidak tergesa-gesa karena istri tercinta izin pergi ke toilet. Dengan demikian, saya dapat begitu santai menunggu satu tas ukuran agak besar itu dililit-lilit dengan plastik tipis menggunakan mesin.

Proses wrapping selesai (dokpri)
Proses wrapping selesai (dokpri)

Setelah proses wrapping selesai, saya segera meminjam spidol kepada petugas. Saya perlu menuliskan identitas di luar atau di atas lapisan lilitan paling luar. Identitas yang saya tuliskan adalah nama anak kami yang paling pendek namanya, yaitu anak ragil kami, Adib.

Biaya wrapping Rp 65 ribu (dokpri)
Biaya wrapping Rp 65 ribu (dokpri)

Pembayaran biaya wrapping dilakukan secara nontunai. Saya agak kaget karena pada penerbangan sebelumnya, biaya wrapping dilakukan secara tunai.

Berikutnya, saya mencetak tiket boarding. Proses pencetakan cukup lancar. Setelah dua lembar kertas putih berisi identitas penerbangan kami tercetak, segera saya antre untuk memasukkan barang bagasi.

Ada tempat antrean khusus untuk mencatatkan barang bagasi. Saya harus sabar menunggu tiga antrean di depan. Setelah tiba giliran, saya pun ditanya-tanya perihal isi bagasi dan kondisi kesehatan kami.

Sesudah selesai dicatat bagasi kami, ada satu tahapan yang agak menjengkelkan. Kami harus antre lagi untuk memasukkan barang bagasi ke antrean pemeriksaan barang bagasi. Tahapan ini agak menjengkelkan karena antrean cukup panjang. 

Makan di dekat pintu masuk pemeriksaan tiket boarding (dokpri)
Makan di dekat pintu masuk pemeriksaan tiket boarding (dokpri)
Usai memasukkan barang bagasi ke tempat pemeriksaan, OOG, kami segera masuk ke sebuah warung makan dekat tempat antre masuk ke ruang pemeriksaan tiket boarding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun